Pengalaman memanfaatkan bus malam sebagai sarana transportasi menjadi cerita tersendiri. Kisah yang menarik untuk diulang dan terus dikenang. Setidaknya ada agregat 5 tahun.Â
Dua tahun kuliah di Jogja dan tiga tahun kuliah di Semarang, menjadi realitas yang saya alami. Berbagai romantika perjalanan selalu saya ingat.Â
Tipikal penumpang serta karakter mereka saya kenang. Gaya dan kebiasaan kru bus masih tertanam. Ya, itu normal-normal saja karena saya suka naik bus.
Saat studi di kota pelajar, perjalanan Jakarta Jogja dan sebaliknya, saya lebih suka menggunakan rute pantura via Weleri atau Semarang. Saya jarang menggunakan rute via Gombong-Purwokerto. Prinsipnya simpel.Â
Jalur via selatan lebih lama dan bus-bus yang beroperasi juga rata-rata tidak sat-set. Bukan semata gaya sang driver-nya, melainkan kondisi jalan raya yang ada tidak sebagus pantura. Beberapa kali pernah juga menggunakan jalur tersebut, tapi bukan favorit.
Yang jelas, perjalanan saya adalah "melawan" momen tradisi para pekerja Pulang Jumat kembali Ahad, alias PJKA. Jadi, kalau mau ngampus, Minggu sore saya dari Jakarta.Â
Sebaliknya, kalau mau nengok keluarga, Jumat sore saya dari Jogja. Tentu, tersedianya kursi menjadi sangat mudah. Tidak perlu pesan jauh-jauh hari, pasti dapat tempat duduk yang nyaman.Â
Rutinitas itu saya jalani kurang lebih 2 tahun, 2004-2006, dan selama waktu itu bus adalah moda transportasi yang selalu saya pilih via Terminal Jombor Jogja dan Terminal Lebak Bulus Jakarta Selatan.
Pengalaman menarik terjadi di bulan Juli medio 2005 an. Bulan itu identik dengan libur. Saya lupa mencatatnya dalam ingatan. Selepas kuliah tambahan di Jumat pagi, saya ke Terminal Jombor. Ternyata suasananya kaya lebaran. Penumpang membludak. Rupanya itu hari-hari terakhir libur sekolah.Â
Saya tidak mendapatkan tiket bus dan akhirnya mencoba peruntungan ke Terminal Umbulharjo, terminal yang lebih besar. Di terminal tersebut, kondisinya sama saja. Bahkan, beberapa selasar dipenuhi barang bawaan dan orang yang sedang menunggu bus idolanya. Ya, semua menanti bus favorit mereka.