Mohon tunggu...
Teguh Si Mentor
Teguh Si Mentor Mohon Tunggu... Freelancer - sederhana saja

mari membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Waspada, Bahaya Teroris

14 Mei 2018   13:57 Diperbarui: 14 Mei 2018   14:13 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA FOTO/R Rekotomo)

Dua hari lalu Surabaya di hebohkan dengan serangan teror bom, tepatnya di Gereja SMTB Ngagel, Gereja GKI Diponegoro, Gereja GPPS Arjuno. Serangan bom tersebut disertai dengan bom bunuh diri yang mengakibatkan pelakunya meninggal di tempat, serta menewaskan belasan orang di area kejadian tersebut dan mengakibatkan puluhan orang mengalami luka ringan dan luka berat. Sedangkan Target utama para teroris adalah Gereja dan Mall di daerah Surabaya.

Menurut informasi BIN, target utama terorisme di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah Surabaya, melainkan Jakarta. Kota surabaya yang saat ini di jadikan sebagai sasaran bom bunuh diri para teroris hanyalah kedok pengalihan konsentrasi dari DENSUS 88, TNI, dan aparat Kepolisian Republik Indonesia.

Diduga mereka yang menjadi pelaku bom bunuh diri maupun yang berada di belakang mereka mendapatkan bantuan bom kimia yang berledak rendah tapi mempunyai efek kerusakan yang cukup luas dari orang-orang ISIS. Sedangkan CIA sudah mulai membantu kepolisian RI untuk mengetahui tentang bom jenis ini. Karena bom kimia kecil yang berdaya ledak tinggi yang daya rusaknya bisa meluas ini tergolong bom kimia jenis baru.

masyarakat Indonesia dari wilayah dan kalangan manapun sepenuhnya mengecam tindakan keji, hina, dan tidak berperi kemanusiaan yang seperti ini, sebab tidak ada agama manapun di dunia ini yang mengajarkan seperti ini kecuali dari jiwa yang sakit dan akal yang tidak sehat, apalagi dari agama mulia seperti islam. Agama lain pun juga mengetahui bahwa terorisme bukan dari ajaran agama islam.

Sejatinya lucu memang jika di negara Indonesia terdengar berita terorisme dan bom bunuh diri yang mengatas namakan jihat dengan anggapan bisa masuk surga. Pun tidak ada dalam ajaran agama manapun yang mengajarkan hal semacam itu dengan alih-alih bisa masuk surga, apalagi agama islam. Lucu memang jika di Indonesia terdengar terorisme dan pengeboman di mana-mana, karena Indonesia adalah negara damai bukan negara perang. 

Jika terdengar terorisme terdengar di negara iran, irak, ataupun Palestina mungkin saja kita masih biasa saja, karena di  negara tersebut memang sejak lama ada permasalahan sengketa lahan dll. Sedangkan kita negara yang aman dan damai tetapi terdengar terorisme di mana-mana yang mayoritas warganya berpenduduk muslim (beragama islam), dan lagi-lagi agama islam lah yang menjadi sasaran, akhirnya orang muslim lah yang di tuduh sebagai terorisme, terlebih lagi kepada kaum muslimin yang memakai cadar.

Perlu di telaah bahwa tidak ada agama manapun yang mengajarkan tentang terorisme dengan alih-alih akan mendapatkan surga bagi pelakunya. Termasuk agama islam, tidak ada ajaran dari agama islam yang mengajarkan dan menganjurkan menjadi terorisme.

Justru dalam agama islam, orang yang melakukan bunuh diri semacam itu' yang melibatkan orang lain juga untuk menjadi korbannya baik mati ataupun terluka akan di ancam tidak akan masuk surga. Dengan kata lain orang yang melakukan perbuatan keji dan hina semacam itu tidak akan pernah masuk surga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun