Akibatnya terjadi inflasi mencapai 10,7% per bulan, yang memiskinkan masyarakat ketimbang mencambut subsidi listrik untuk golongan 900 VA yang hanya 2,86%.
Konsumsi rokok masih dalam data BPS, juga menjadi salahsatu penyebab kematian akibat dari 10 penyakit utama yang tidak menular.Â
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sedang berpikir keras menciptakan gambar-gambar peringatan bahaya merokok yang lebih mengerikan. Rencananya ukuran gambar "seram" di pembungkus rokok akan lebih besar (60%) dari yang sekarang (30%).
Apakah solusi seperti itu akan mengurangi jumlah perokok di Indonesia? Saya, kok pesimis. Karena ada semacam peringatan mengendap di alam bawah sadar masyarakat; semakin dilarang semakin penasaran untuk melanggarnya. **