Mohon tunggu...
teguh imam suryadi
teguh imam suryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penikmat kopi gilingan sampai sachetan

Penikmat kopi gilingan sampai sachetan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Mengapa Perokok Indonesia Cuek pada Gambar "Seram" Kemasan?

4 Juni 2018   12:59 Diperbarui: 3 Oktober 2021   19:50 5808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bungkus rokok bergambar peringatan bahaya merokok. (foto: Dok. Pribadi)

Akibatnya terjadi inflasi mencapai 10,7% per bulan, yang memiskinkan masyarakat ketimbang mencambut subsidi listrik untuk golongan 900 VA yang hanya 2,86%.

Konsumsi rokok masih dalam data BPS, juga menjadi salahsatu penyebab kematian akibat dari 10 penyakit utama yang tidak menular. 

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sedang berpikir keras menciptakan gambar-gambar peringatan bahaya merokok yang lebih mengerikan. Rencananya ukuran gambar "seram" di pembungkus rokok akan lebih besar (60%) dari yang sekarang (30%).

Apakah solusi seperti itu akan mengurangi jumlah perokok di Indonesia? Saya, kok pesimis. Karena ada semacam peringatan mengendap di alam bawah sadar masyarakat; semakin dilarang semakin penasaran untuk melanggarnya. **

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun