Perjalanan Francesco Bagnaia sejatinya adalah gambaran kehidupan seorang pejuang. Dari kegagalan di Moto3, bangkit menjadi juara dunia Moto2, hingga menaklukkan MotoGP bersama Ducati. Kini, ia kembali dihadapkan pada tantangan besar: motor yang tak lagi "bersahabat", lawan yang semakin kuat, serta tekanan yang terus menghantam.
Namun, sejarah olahraga selalu menunjukkan bahwa juara sejati tidak diukur dari berapa kali mereka menang, melainkan dari berapa kali mereka mampu bangkit setelah terjatuh. Valentino Rossi, mentor Bagnaia, pernah merasakan fase terpuruk sebelum kembali merebut hati publik. Marc Mrquez juga berkali-kali harus berjuang dari cedera parah sebelum bisa tampil kompetitif lagi.
Bagnaia mungkin tengah berada di persimpangan karier. Tetapi justru di titik terendah inilah kualitas seorang pembalap diuji. Jika ia bisa melewati badai ini, maka legenda tentang dirinya akan semakin kuat --- bukan hanya sebagai juara dunia, melainkan sebagai simbol keteguhan hati.
Bagi penggemarnya, cerita Bagnaia adalah pengingat bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada masa-masa gemilang, ada pula fase terjatuh. Yang terpenting bukanlah bagaimana kita menjaga kemenangan, melainkan bagaimana kita belajar berdiri kembali setelah tumbang.
Mungkin musim ini belum jadi miliknya. Tapi keyakinan dan semangat pantang menyerah itulah yang bisa menjadikannya kembali bersinar. Karena pada akhirnya, MotoGP --- sama seperti kehidupan --- selalu memberi kesempatan kedua bagi mereka yang berani berjuang sampai garis akhir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI