Contoh riilnya kita baca nih Financial Report PT Telkom yang bisa diakses secara umum dari websitenya.
Beberapa poin yang perlu kita cermati sebagai berikut:
1. Current Ratio, digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi akan semakin baik bro.
2. Aset Lancar/ Kewajiban Lancar, kalau dari contoh di atas berarti, 54.253/40.687= 1, .... (hitung sendiri ya). Jangan lupa dilihat yang 2017 aja.
3. Debt To Equity Ratio, untuk mengetahui tingkat utang perusahaan. Kalau hasilnya di atas 1 berarti utangnya lebih gede daripada modal, pun sebaliknya. Rumusnya
4. Total Utang/ Modal, Lagi-lagi dari box diatas, ngitungnya berarti 75.133/112.457=0, ....
5. Selain itu masih ada Quick Ratio, Cash Ratio, dan macam-macam rasio likuiditas lain. Bahkan, kalau mau Anda bikin rasio karya sendiri, siapa tau cocok dan malah bisa dapat nobel. Good kan? Kita lanjut pembahasan lainnya.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Disini bagian paling seru menurut saya, yaitu bagian income statement. Sesuai namanya, laporan income statement menunjukkan bagaimana perusahaan tetap survive menghasilkan keuntungan. Income statement merupakan favorit saya ketika menilai laporan keuangan, terlebih jika ada pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya.
Perusahaan yang tidak mencetak keuntungan, bisa dipastikan gagal. Sementara perusahaan yang keuntungannya tidak bertumbuh, harus dilihat latar belakang permasalahan bisnisnya.
Ini tampilan screenshot laporannya,Â