Mohon tunggu...
Teguh Yuswanto
Teguh Yuswanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Suka belajar hal baru

jurnalis dan penulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Baca Ini, Sebelum Menulis Cerpen

15 Januari 2019   11:12 Diperbarui: 7 Juli 2021   19:00 3174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baca Ini, Sebelum Menulis Cerpen (pixabay.com)

Tulisan ini saya buat setelah membaca  cerpen-cerpen yang diunggah di Kompasiana. Banyak cerita  menarik. Banyak gagasan yang brilian. Terbukti banyaknya yang membaca karya-karya itu.

Sayangnya, cerpen menarik itu tidak didukung kelincahan dalam menyajikan. Utamanya kemampuan dalam penulisan, semisal penggunaan tanda baca, penggunaan huruf besar, apakah kata itu disambung atau dipisah. Dan masih banyak lagi kesalahan kecil yang mestinya tidak perlu terjadi.

Bagi yang kurang peduli terhadap aturan dan kaidah Bahasa Indonesia, mungkin tidak menjadi masalah. Bagi mereka yang  peduli tentang pentingnya penulisan dengan benar, kesalahan itu sangat mengganggu.

Baca juga : Membaca Buku "Rintihan Suci Ahli Bait Nabi"

Malah bukan tidak mungkin, orang akan berhenti membacanya. Padahal cerpen itu sangat menarik. Nah yang perlu diperhatikan lagi, karena Kompasiana ini platform blog, maka segala sesuatunya menjadi tanggungjawab penulis.

Dalam hal ini, si penulis selain bertindak sebagai penulis juga merangkap sebagai editor. Jangan buru-buru menayangkan, sebelum apa yang ditulis itu benar-benar aman. Jadi bagi Kompasianer, setelah selesai menulis, maka jangan buru-buru menayangkan. Tapi baca kembali apakah ada penulisan yang salah atau kurang tepat. Itulah fungsi sebagai editor.

Dalam tulisan ini,  hanya dibatasi pada kesalahan -- kesalahan yang sering muncul  dalam  tulisan cerpen di Kompasiana.  Dan tulisan ini dibuat  agar siapa saja yang mau menulis mau memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca juga : Resensi Buku "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat"

Boleh saja menggunakan bahasa asing, gaul atau  daerah yang penting tahu cara penulisannya, yaitu dengan menggunakan huruf italic. Dengan membaca tulisan ini diharapkan cukup menjadi bekal dalam menulis cerpen atau tulisan lain. Masih banyak yang harus diperhatikan, seperti menulis singkatan,  penggunaan huruf kapital dan sebagainya. Tapi rasanya  akan saya paparkan hal yang sering digunakan saja.  

1. Penulisan Kalimat Percakapan

Bagaimana menulis kalimat percakapan yang benar? Penulisan kalimat percakapan diawali dengan tanda petik dua di atas, kemudian diakhiri dengan koma dan tanda petik dua di atas. Selanjutnya diikuti dengan huruf kecil.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun