Inggit menjadi saksi Soekarno selama mengikuti proses penahanan di Penjara Banceuy, Penjara Sukamiskin dan saat-saat pembuangan di Ende.
Sebab-sebab Soekarno dipenjara dan mengalami pembuangan karena pola-pola perjuangan yang dinilai mengundang masalah bahkan mengancam kependudukan Belanda di Indonesia.
Soekarno harus berhadapan dengan proses Persidangan Rakyat atau Landrad di Bandung.
Gedung tempat Soekarno disidangkan dalam Persidangan Rakyat, hari ini dinamakan Gedung Indonesia Menggugat di Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung.
Bersama dengan adanya persidangan itu, Soekarno menuliskan pledoi atau pembelaannya yang terkenal sampai ke mancanegara.
Tulisan-tulisan Soekarno selama melawan kolonialisasi dari Bandung berhasil disusun kemudian dibukukan.
Ada dintaranya buku berjudul "Di Bawah Bendera Revolusi", Â "Penyambung Lidah Rakyat" serta buku-buku penting lain yang tersebar luas hingga saat ini.
Dalam pemikiran politiknya, Soekarno mengumpulkan sejumlah temuan, ide dan sebaran gagasan ideologi dari sesama rekan seperjuangannya.
Salah satu yang utama yaitu lahirnya paham "Marhaenisme", sebagai tonggak sejarah berkembangnya ajaran nasionalisme di Indonesia.
Marhaenisme berfokus kepada sistem ideologi yang mengedepankan sosiodemokrasi dan kebangsaan dengan ciri khususnya yaitu bagaimana kaum pribumi memiliki alat produksi sendiri, terutama dalam bidang ekonomi dan pertanian.
Tantangan Marhaenisme setelah mencapai kepada penguasaan alat produksi sendiri, namun tidak diikuti oleh kepemilikan modal mumpuni sehingga terjadi perlambatan dan tekanan dalam proses usahanya.