Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

3 Penyebab Minimnya Masyarakat Indonesia yang Paham Investasi Saham

24 Agustus 2022   13:09 Diperbarui: 24 Agustus 2022   19:21 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stigma yang muncul di benak keluarga ketika saya sekarang berinvestasi saham adalah saya dianggap ingin melakukan tindakan kriminal. (Freepik)

Saya juga bersyukur ada penerjemah yang menerjemahkan buku-buku berbahasa inggris dari penulis luar, seperti buku The Intelligent Investor dan Interpretation of Financial Statement karya Benjamin Graham, terkhusus kita juga patut bersyukur dengan adanya pak Lo Kheng Hong sebagai role model mutlak sekaligus pengajar paket komplit tentang investasi saham. 

Saya rasa gelar bapak investasi Indonesia patut dicantumkan kepada beliau untuk dedikasinya mengajar investasi saham kepada seluruh anak bangsa, lewat Youtube, lewat gerilya seminar ke kampus-kampus diseluruh daerah di Indonesia, saya terkhusus ingin mengucapkan Terima kasih lewat artikel ini kepada beliau, atas jasanya mengajarkan tentang investasi saham.

Kembali ke pendidikan tadi, saya rasa Investasi saham harusnya ditambahkan sebagai mata pelajaran di kurikulum kita sejak tingkat SMP di negeri kita ini, agar kelak muncul logika kritis tentang investasi dan menghancurkan paradigma buruk tentang investasi sekaligus menciptakan generasi atau Lo Kheng Hong-Lo Kheng Hong yang baru.

Dengan tujuan memperkuat ekonomi bangsa dengan dampak menguatnya investor domestik sehingga pasar modal kitapun kuat, akibatnya kan rakyat makin sejahtera.

Karena kan sifat perusahaan yang berbisnis itu pasti akan merecanakan expansi agar bisnisnya berkembang otomatis kalau perusahaan melakukan expansi kan butuh pekerja, maka terbukalah lapangan kerja baru dan terkikislah tingkat pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun