Mohon tunggu...
Sandy Sitorus
Sandy Sitorus Mohon Tunggu... PNS -

Senang untuk berbagi dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jabatan dengan Penghasilan Lebih dari 50 Juta, Ada yang Mau?

24 April 2018   10:48 Diperbarui: 24 April 2018   10:57 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : https://www.vemale.com

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah video yang di-posting oleh seorang teman. Penasaran dengan video tersebut dan akhirnya saya menontonnya dengan durasi hampir 5 menit. Mungkin hal ini dapat menjadi pelajaran yang menarik buat kita semua.

Memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang sangat tinggi adalah impian setiap orang. Mereka memasukkan begitu banyak lamaran ke setiap perusahaan yang sedang membuka lowongan, apalagi buat mereka yang baru saja lulus dari kuliah. Apabila ada panggilan interview, membuat hati rasanya ingin meledak, padahal belum tentu diterima.

Ada satu media yang sedang berpura-pura membutuhkan tenaga kerja. Mereka membuat iklan di media cetak maupun media internet. Dan akhirnya terkumpullah beberapa orang yang datang untuk diwawancarai. Tujuan dari media ini hanya untuk melihat reaksi para pelamar yang akan kita ketahui nantinya. 

Pada saat wawancara, sebuah kamera tersembunyi diletakkan persis di depan masing-masing dari para pelamar untuk melihat ekspresi mereka nantinya. Tidak ada satupun pelamar yang tahu kalau ada kamera yang sedang merekam reaksi mereka. Mereka dipanggil satu per satu ke ruangan untuk diwawancarai. Ada sekitar 7 pelamar yang diwawancara, dengan kisaran usia 24 tahun hingga 45 tahun.

Di awal wawancara, sang employer mencoba menjelaskan dahulu ke setiap pelamar jenis pekerjaan apa yang akan mereka hadapi. Dia berkata bahwa jenis pekerjaan yang akan mereka hadapi adalah pekerjaan yang terpenting dalam kehidupan mereka dan memerlukan banyak keahlian seperti mobilitas, sehingga bukan tidak mungkin mereka tidak dapat duduk bahkan untuk sesaatpun selama seminggu penuh. 

Reaksi yang tiap pelamar berbeda, ada yang hanya diam, bingung, bahkan mengekspresikan raut wajah yang kesal. Sang employer pun melanjutkan bahwa pekerjaan ini memerlukan tingkat kesabaran yang luar biasa, para customer adalah orang yang sensitif dan memerlukan perhatian penuh, harus bekerja dari pagi hingga malam, dan ada kalanya harus terus terjaga sampai pagi demi mereka. Walaupun customer membentak, tidak bisa berkata apa-apa. Tidak hanya memasak, tapi juga harus bisa di bidang kesehatan, matematika, keperawatan, dan entah apa lagi, yang bisa saja hal tersebut dilakukan secara bebarengan. 

Bekerja di lingkungan yang kacau, dan harus menatanya, kemudian mereka mengacaukannya lagi, dan begitu seterusnya, dan tetap harus tetap tersenyum. Hari raya, musim panas, akhir pekan pun tidak dapat libur atau pergi kemana-mana, bahkan di saat sakit sekalipun. 

Dan di akhir semua penjelasannya, si employer menanyakan berapa usulan gaji yang layak untuk pekerjaan tersebut. ini jawaban mereka; 70-80 juta, 50 juta, harus gaji yang sangat tinggi, belum ditemukan jenis pekerjaan seperti ini sehingga tidak dapat menentukan berap gaji yang layak. Selanjutnya, si employer mengatakan sesuatu yang membuat mereka semua sangat terkejut. 

Employer : Tapi ketahuilah bahwa dalam pekerjaan ini, Anda sama sekali tidak memperoleh gaji. 

Kira-kira apa reaksi Anda jika Anda berada di posisi mereka? Apakah reaksinya akan sama. Berikut reaksi yang mereka sampaikan:

  1. Maaf, mungkin orang yang sangat gila yang mau pekerjaan seperti itu.
  2. Aneh sekali pemberitahuan ini
  3. Tersenyum dan terdiam

Dan apakah Anda menerima pekerjaan ini? Tentu saja semua jawaban mereka adalah TIDAK. Si employer melanjutkan perkataannya bahwa dengan pekerjaan seberat itu dan tanpa gaji sepeserpun, ternyata banyak orang yang bersedia melakukannya. Percayakah Anda? Mungkin pikiran kita sama dengan pikiran para pelamar itu, bahwa mereka yang mau merima pekerjaan dengan deskripsi di atas merupakan orang yang memiliki kebaikan yang luar biasa. Bayangkan, bekerja penuh tanpa gaji sepeserpun. Dan ternyata ada milyaran orang yang mau pekerjaan tersebut. Mau tahu siapa orang-orang tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun