Untuk di awal tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa tulisan ini dilihat dari sisi saya sebagai seorang konsumen, bukan seorang ekonom. Mungkin ide-ide di bawah sudah muncul, tapi saya hanya sekadar mengingatkan, atau menyegarkan kembali.
Setiap masalah memiliki akar permasalahan, mungkin tidak setiap orang mau atau tidak terpikirkan untuk melihat akar permasalahan nya tersebut. Bahkan mungkin ketika kita mencari dan akhirnya menemukan akar permasalahannya, hal menarik yang mungkin kita temui adalah akar permasalahannya itu sama sekali tidak berhubungan dengan objek yang diteliti, karena sifatnya instrinsik. Ada dua hal yang menurut saya merupakan akar permasalahan yang membuat harga di pasar tidak stabil.
1. Barang sedikit yang beredar di pasaran, tetapi permintaan tinggi
Penyebab barang sedikit ada 4 poin:
a. Gagal panen, sehinggi produksi sedikit. Akibatnya petani menjual hasil panennya yang sedikit dengan harga yang mahal
b. Munculnya tengkulak, yang membeli harga lebih tinggi daripada yang ditawarkan pemerintah, dan mereka melakukan penimbunan untuk menahan harga hingga melonjak tinggi, baru mereka pasarkan.
c. Lokasi distribusi barang produksi tidak merata, sehingga ada banyak daerah dikenakan ongkos kirim pada saat barang dijual di daerah mereka.
2. Barang banyak, sedikit permintaan
Hal ini mungkin sepele, karena tidak ada kerugian yang signifikan bagi pemerintah. Tapi sangat krusial bagi si petani, yaitu kerugian bagi petani yang telah menghasilkan panen besar, akan tetapi dihargai lebih rendah daripada ongkos produksi yang mereka keluarkan. Hal ini membuat minat petani untuk berproduksi di waktu yang akan datang, akan menurun sehingga merusak kestabilan jumlah produksi nantinya.
Solusi yang saya sampaikan adalah sebagai berikut:
Untuk poin 1.