Mohon tunggu...
Tebek Galvalum
Tebek Galvalum Mohon Tunggu... Pelajar

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Munafik dan Keras Hati

24 September 2025   09:05 Diperbarui: 24 September 2025   09:01 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, lampu lampu kafe terasa lebih panas dari biasanya. Raka melihat Rini, temannya sejak SMPnya, yang sibuk bermain ponsel. Wajah Rini terlihat ceria, berulang kali dia tertawa kecil melihat layar ponsel. Raka merasa lega melihat temannya senang. Namun, ada keraguan yang mengganjal di hatinya.

"Kamu beneran mau ngasih tahu dia, Rin?" tanya Raka menenggak nafas.

Rini mengangkat kepala, alisnya berkerut. "Maksudmu, tentang pekerjaan baruku?"

Raka angguk, ia minum kopi dinginnya. "Iya. Dia kan udah lama menunggu kamu. Kamu juga janji, kalau udah dapat kerja, kamu mau nikah sama dia."

Rini diam. Senyum di bibirnya pudar. "Enggak secepat itu, Rak. Aku baru aja dapat pekerjaan di perusahaan idaman aku. Aku butuh fokus. Aku butuh waktu."

"Bukannya kamu bilang dia mendukung semua mimpimu?" Raka berusaha membekaskan. "Kamu juga yang bilang, dia yang paling mengerti kamu."

"Ya, ya. Tapi dia juga memiliki harapan. Dia ingin segera menikah. Aku. aku belum"

Raka melihat Rini lekat-lekat. Ia mengenali Rini dari dalam. Dulu, Rini adalah gadis yang paling setia, paling tulus. Tapi setelah ia memulai karirnya, ada yang berubah. Rini menjadi keras hati, sulit disentuh. Ia seperti membangun tembok di sekelilingnya.

"Rin, kamu tahu kan, dia sudah banyak berkorban untuk kamu? Dia mau menunggu S2-nya, hanya untuk menemani kamu mencari kerja," ujar Raka perlahan-lahan.

"Itu pilihan dia, Rak. Aku tidak pernah meminta dia agar melakukan itu," jawab Rini dingin.

Raka menahankan napas. "Kamu sudah berubah, Rin. Kamu menjadi munafik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun