Mohon tunggu...
Teene_ 99
Teene_ 99 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarjana Akuntansi Perpajakan STIE "YKP" YOGYAKARTA

Sarjana Akuntansi Perpajakan STIE "YKP" YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan Dunia, Bersama Bank Indonesia dan Mitra Bank Sentral Asean

19 Mei 2023   06:30 Diperbarui: 19 Mei 2023   06:27 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumbhttps://www.pexels.com/id-id/pencarian/Payment%20Connectivity/er gambar

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang pesat, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) telah menjadi pusat perhatian sebagai salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Untuk memperkuat perannya sebagai pusat pertumbuhan dunia, Bank Indonesia bersama dengan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya sedang aktif dalam menggarap inisiatif Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN. Fokus utama dari inisiatif ini adalah pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC), yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam memperkuat konektivitas sistem pembayaran di seluruh kawasan ASEAN. 

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN adalah sebuah inisiatif yang sedang digarap oleh Bank Indonesia bersama dengan bank sentral negara-negara anggota ASEAN lainnya. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan infrastruktur pembayaran di wilayah ASEAN, dengan fokus pada pembangunan Regional Payment Connectivity (RPC). RPC diharapkan akan menjadi pusat pertumbuhan dunia yang menghubungkan negara-negara ASEAN secara efisien dalam hal transaksi keuangan lintas negara.

Sebagai kawasan dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, ASEAN telah menjadi pusat perhatian dalam skenario global. Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN, yang sedang dikerjakan oleh Bank Indonesia dan mitra bank sentral ASEAN, adalah langkah penting dalam memperkuat peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia. Inisiatif ini bertujuan untuk memfasilitasi transaksi keuangan yang efisien dan lancar antara negara-negara anggota ASEAN, sehingga mendorong integrasi ekonomi regional dan kerja sama yang lebih erat. 

https://www.pexels.com/id-id/pencarian/Payment%20Connectivity/Input sumber gambar
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/Payment%20Connectivity/Input sumber gambar

Pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC)

Salah satu pilar utama dalam inisiatif Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN adalah pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC). RPC bertujuan untuk mengintegrasikan sistem pembayaran di negara-negara ASEAN melalui peningkatan interkoneksi dan interoperabilitas antara infrastruktur pembayaran nasional. Hal ini akan memungkinkan transaksi keuangan yang lebih efisien, cepat, dan terjangkau antara negara-negara ASEAN, baik untuk bisnis maupun individu.  

Input suhttps://www.pexels.com/id-id/foto/tekstur-teknologi-komputer-tampilan-5054532/mber gambar
Input suhttps://www.pexels.com/id-id/foto/tekstur-teknologi-komputer-tampilan-5054532/mber gambar

Manfaat Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN 

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN memiliki manfaat yang signifikan bagi negara-negara anggota ASEAN dan juga bagi masyarakat global. Beberapa manfaat utamanya meliputi:

  1. Peningkatan efisiensi transaksi, Dengan adanya konektivitas sistem pembayaran yang lebih baik, proses transaksi keuangan lintas negara akan menjadi lebih efisien dan cepat, mengurangi biaya dan risiko transaksi.

  2. Stimulasi pertumbuhan ekonomi, Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN akan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan ASEAN dengan mempermudah aliran modal, perdagangan, dan investasi antar negara.

  3. Peningkatan inklusi keuangan, Inisiatif ini juga berpotensi meningkatkan inklusi keuangan di ASEAN dengan memperluas akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau.

  4. Penguatan integrasi regional, Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN akan memperkuat integrasi regional di ASEAN dan memperdalam kerja sama ekonomi antara negara-negara anggota.

  5. Penyelesaian transaksi dalam mata uang regional, RPC memungkinkan penyelesaian transaksi lintas negara menggunakan mata uang regional, seperti Rupiah Indonesia, Dolar Singapura, atau Baht Thailand, yang dapat meningkatkan stabilitas dan penggunaan mata uang regional dalam perdagangan intra-ASEAN.

https://www.pexels.com/id-id/pencarian/Payment%20/Input sumber gambar
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/Payment%20/Input sumber gambar

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN yang sedang digarap oleh Bank Indonesia dan mitra bank sentral ASEAN merupakan langkah penting dalam memperkuat peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia. Melalui pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC), inisiatif ini akan meningkatkan efisiensi transaksi, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan inklusi keuangan, dan memperkuat integrasi regional di ASEAN. Dengan adanya konektivitas sistem pembayaran yang lebih baik, ASEAN berpotensi menjadi pusat transaksi keuangan yang signifikan dan menguatkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi global. 

Dapat disimpulkan bahwa Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN yang dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama dengan bank sentral negara-negara ASEAN lainnya memiliki potensi besar untuk mengubah ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dunia dalam hal konektivitas sistem pembayaran. Melalui pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC), ASEAN dapat memperkuat integrasi ekonomi regional, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, dan memperluas akses ke layanan keuangan bagi masyarakat. Dengan adanya konektivitas yang lebih baik, ASEAN memiliki kesempatan untuk memainkan peran yang lebih penting dalam ekonomi global dan memperkuat posisi kawasan ini sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang paling menonjol di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun