Dalam keadaan bingung karena memutuskan harus mudik, aku scroll KAI access dan menemukan kereta yang lewat Stasiun Magetan, mana harganya murah pula, hanya Rp. 88.000,- pas dengan kantongku yang sedang tidak baik-baik saja. Yup, SRI TANJUNG nama keretanya!
Aku bergegas mengamankan tiketnya, membeli tiket untukku dan anak-anak. Alhamdulillah masih rezeki dan masih bisa memilih kursi yang berdekatan. MasyaAllah semua jadi mudah, mudikku tahun ini pun terselamatkan berkat Kereta Sri Tanjung.
Begitulah akhirnya mudikku berjalan lancar, dengan KAI angkutan lebaran 2025. Sepanjang perjalanan di kereta aku sama sekali tidak khawatir. Anakku yang paska kemoterapi duduk di depanku, sehingga aku bisa mengawasinya dengan baik.  Situasi kereta ekonomi juga sangat membantuku, karena kami bisa akrab dengan penumpang lain. Aku merasa lega, kalau misal ada apa-apa dengan anakku, mereka pasti siap membantu.
Kebetulan ketika sampai, hujan turun dengan derasnya, tak kusangka para petugas KAI di Stasiun Magetan dengan gercep membawa payung dan membantu kami untuk turun. Banyak penumpang yang berteriak minta tolong karena takut kereta segera berjalan lagi, dan mereka belum turun karena takut basah. Para petugas berlarian membawa payung menolong mereka. MasyaAllah sungguh terlihat totalitas dan dedikasi mereka melayani penumpang.
Aku sendiri tidak masalah harus basah. Aku berlari memeluk Bapakku yang sudah menunggu di pintu keluar dengan wajah bahagia. Tak kuhiraukan hujan yang membasahi bajuku. Terima kasih Sri Tanjung sudah menyelamatkan mudikku! Ini cerita mudikku yang seru bersama KAI, mana cerita serumu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI