Mohon tunggu...
Tri Cahyo Bagaskara
Tri Cahyo Bagaskara Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Seorang akuntan yang sangat menggemari sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BEP, Perhitungan yang Diabaikan, namun Hasilnya Menjanjikan

15 Agustus 2022   13:23 Diperbarui: 15 Agustus 2022   13:26 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi bersama pengelola UMKM Omah Jahe "OveJe" Kec. Ampel, Kab. Boyolali

Boyolali (03/07/2022) - Break Event Point atau biasa disingkat dengan BEP, merupakan suatu perhitungan yang cukup bermanfaat dalam dunia bisnis. Menurut Garrison dan Noreen, BEP ini dapat berfungsi untuk menentukan jumlah minimum penjualan yang harus dicapai agar suatu bisnis mengalami titik impas, dimana jumlah biaya yang dikeluarkan dan jumlah penjualan yang didapatkan seimbang. 

Dengan demikian, suatu bisnis dapat melakukan analisis terkait dengan profitabilitas untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat dicapai.

Namun, berdasarkan survei yang dilakukan tim II KKN Universitas Diponegoro pada UMKM di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, beberapa UMKM mengatakan bahwa masih sangat asing terhadap perhitungan tersebut. 

Oleh karena itu, Tri Cahyo Bagaskara yang berasal dari Prodi Akuntansi Universitas Diponegoro mengusulkan program kerja monodisiplin "Pengenalan dan Pelatihan dalam Menghitung BEP" pada UMKM Omah Jahe (OveJe) dan Omah Susu (Cowboy) Desa Banyuanyar.

Dalam mekanismenya, program kerja ini dilaksanakan pada dua tempat yang berbeda, yaitu di tempat pengolahan UMKM Omah Jahe "OVeJe" di Dukuh Jumbleng pada tanggal 3 Agustus 2022, serta di tempat pengolahan UMKM Omah Susu "Cowboy" di Dukuh Wangan pada tanggal 6 Agustus 2022. 

Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan langsung menggunakan media leaflet agar pengelola UMKM sebagai sasaran program kerja dapat lebih memahami apa yang disampaikan oleh mahasiswa. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan contoh perhitungan BEP secara langsung untuk beberapa produk yang dihasilkan. 

Dimana untuk produk Jahe Instan pada UMKM Omah Jahe "OVeJe" diketahui bahwa BEP yang perlu dicapai adalah 155 pcs/bulan, serta produk stik susu pada UMKM Omah Susu (Cowboy) 31 pcs/bulan.

Dokpri
Dokpri

Penyampaian materi "Pengenalan dan Pelatihan Perhitungan BEP" pada pengelola UMKM Omah Jahe "OVeJe"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun