Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyoal Kiprah Ganjar, Anies dan Ridwan Kamil

4 November 2022   12:18 Diperbarui: 4 November 2022   12:22 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil. Golkar dukung RK untuk periode kedua gubernur Jabar.(Foto: Kompas.com).

Sudah dilakukan beberapa pertemuan, tetapi masih belum dicapai kata sepakat. Sebuah sumber menyebutkan, Anies pernah mengatakan bahwa dirinya tak mungkin berpasangan dengan perwakilan PKS. Dia khawatir dianggap terlalu kanan. Kans paling besar menang yakni maju bersama AHY. Namun, PKS masih ngotot ingin menjodohkan Anies dengan Ahmad Heryawan. PKS menilai AHY masih 'kosong', belum  berpengalaman. Beda dengan Ahmad Heryawan.

NasDem menghendaki deklarasi capres-cawapres pada 10 November nanti, memanfaatkan momentum Hari Pahlawan. Akan tetapi, PKS menginginkan masalah cawapres dituntaskan lebih dulu.

Untuk Ridwan Kamil dan Khofifah, sebagaimana dikesankan para pengamat politik, mereka tampaknya hanya harus puas sebagai pelengkap atau penggembira. Seperti halnya Yenni Wahid, putri sulung almarhum Gus Dur yang diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai 'tandem maut' bagi Ganjar. Baliho dan berbagai peraga Ganjar-Yenni Wahid sudah tersebar di banyak kota, dan bolehlah sekadar menyita perhatian.

Terkait Ridwan Kamil, seperti dikemukakan Ujang Komarudin dari Universitas Al-Azhar, sangat mungkin juga tak akan bisa bertahan lama. Kang Emil yang disebut-sebut sebagai pasangan idel untuk Ganjar itu dinilai masih terlalu baru dalam dunia perpolitikan.

Jadi, Kang Emil sebaiknya jangan memaksakan diri ikut dalam pesta demokrasi ini. Dia tak bisa mengandalkan perolehan suara dari Jabar saja. Secara umum, kata Ujang Komarudin, masih menjadi tokoh yang biasa-biasa saja dan belum pantas mengikuti konstasi politik 2024.

Selain itu Kang Emil juga belum punya partai pendukung yang mengharapkan dirinya menjadi kontestan Pilpres 2024. Oleh karena itu, dia seyogyanya fokus saja untuk bertarung kembali pada kontestasi Pilgub Jabar mendatang, untuk merebut kepemimpinan periode kedua dengan dukungan Partai Golkar.

'Sangat tidak mungkin dia menjadi representasi Partai Golkar untuk Pilpres nanti. Golkar hanya akan mendukung dia untuk menjadi gubernur lagi, bukan capres dan cawapres," sebut Ujang Komarudin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun