Mohon tunggu...
tauvikel
tauvikel Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Sedang belajar menulis, aktifitas sehari hari bekerja di kantor swasta, kegemaran membuat doodle, coret coretan, gambar tidak bermakna

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lollipop

20 April 2015   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:52 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429527772928078512

Setua ini aku tidak pernah tahu rasanya lollipop, aku hanya tahu itu ‘ngepop’ karena sering dipakai untuk elemen- elemen design pop kategori female yang menambahkan foto gadis nyentrik memegang lollipop. Gadis yang lucu lucu sedikit nyentrik dengan kacamata ber frame besar, berambut poni atau dikepang 2 ala vintage, dulu sering dipakai sekitaran tahun 2001 saat clothing local bergerak menanjak dengan konsep independent distribution, biasa disebut distro yang lalu kemudian menjadi dangkal ketika produk produk subkultur bisa diterima, menjadi pencerahan anti mainstream dan dalam kurun waktu yang tidak lama menjadi dangkal karena pasar menjiplaknya dan istilah ‘distro’ menjadi dangkal, diantaranya mengartikan kaos dengan desain asal-asalan, vector grunge yang bertabrakan disisipi gambar tengkorak. Sebegitu dangkal dan tidak ada yang mau tahu independent distribution awalnya digunakan pergerakan subkultur, salah satunya punk untuk memasarkan produk mereka karena tidak ada ruang yang menampung produk produk mereka. Sekarang maknanya sudah menyempit dan meskipun dikonsep banyak yang tidak lebih dari sekedar jualan kaos, meskipun banyak juga yang bertahan seperti aslinya seperti salah satu teman saya yang bertahan dan eksis tanpa termakan pasar dan tidak musiman dengan labelnya Sinkkink di kota Solo. Sinkkink pride adalah label clothing kepunyaan salah satu personel band punk melodic/dirty rock Nothing Special (bisa disearch di Youtube) yang benar benar menjual hanya attribute punk dan oldschool hardcore dengan gambar permukaan yang tidak akan pernah ditemui di KFC atau MCDonald (jelaslah...mereka kan jual makanan). Meski di awal produknya Sinkkink juga sering mengemas gambar gadis unik memegang lollipop namun di kemudian hari mereka kembali ke jalan yang benar.

Seperti aku yang tidak pernah tahu rasanya lollipop, anakku Zee (Aunshakeel Zidan) yang sudah hampir 5 tahun juga tidak pernah tahu rasanya lollipop, untuk kategori permen dia lebih suka permen karet yang bisa jadi balon daripada lollipop (Alhamdulillah anakku masih berjiwa laki-laki…semoga untuk selamanya anaku tidak akan pernah jalan melambai dan ngomong dengan cara bicara yang diseret- seret atau ditambahi panggilan-panggilan yang norak seperti..cinn, nekk, makk….sampai di sini aku membayangkan seseorang laki laki muslim yang melambai dan latah dengan panggilan itu sampai tidak kontrol sehingga saat dia sedang sholat, makmum bersama imam yang tampan dan gagah lalu pada saat Imam selesai membaca surah Al Fatihah..dia akan menjawab dengan kata..Aminn cciinnnnnn..nau’dzubillahi min dzalik). Aku pernah mencoba menawari Zee, anaku mau aku belikan lollipop dan dengan setengah berteriak dia menjawab “hahh apa ituu…ndak mauuu, masak permen kayak gituu.. permen karet saja pah yang bisa jadi balon buesasaarrrrrr….trus adik ikut terbangg sama balonnnya pah..”, nah..heheh itulah anak kecil yang suak membayangkan sesuatu sesuka bayangannya sendiri. Aku suka saja dia lebih memilih permen karet daripada lollipop, permen karet lebih macho bukan, biasa dimakan para atlet bola basket, tidak tahu kalau atlet tinju…kemungkinan susah kalau tinju sambil makan permen karet, mereka memakai pelindung gigi, pasti tidak enak kalau sambil makan permen karet dan lucu juga kalau saat sedang seram-seramnya akan saling menyerang tiba-tiba salah satu petinjunya meniupkan balon permen dari mulut.

Aku menggambar (corat coret  tepatnya…bukan menggambar) lollipop di atas karena suka warnanya, warna warna dalam lingkaran yang terang dan mencolok untuk sekedar membayangkan bagaimana agar hidupku yang sudah setengah jalan ini bisa lebih berwarna di setiap kelokan. Sejujurnya memang aku masih takut dengan warna warna kematian, (apa mereka yang suka menggambar tengkorak dan bayangan seram, mummy, hantu hantu atau monster juga siap dengan kematian…aku hanya khawatir ketika seseorang memakai kaos (sebutlah kaos distro..fine) bergambar tengkorak besar dan bertuliskan kata-kata umpatan pada kehidupan ternyata takut pipis sendirian dan minta dianterin pacar atau mamanya. Aku pernah melihat seorang berpakaian hitam-hitam, dengan potongan rambut setengah Mohawk duduk di pojokan food cort mall tempat aku menggambar dia nampak sangat sedih, merokok dan menunduk lama sesekali, melamun tanpa melakukan apapun sampai aku yang duduk di belakangnya merasakan hawa ‘galau’ nya….aku pikir dia menunggu seseorang yang tidak kunjung datang dan setelah sekian lama..dia berdiri dan aku dengan jelas bisa melihat desain kaosnya yang hanya tulisan dengan sedikit hiasan siluet wanita dan tengkorak..tulisan di kaosnya adalah : ‘KIMCILKU JAHAT’, hemmmm ya pantaslah, setidaknya dia jujur dengan apa yang dia pakai…sejujur aku membuat ‘doodle’ bertemakan lollipop karena aku masih membayangkan warna warna terang yang semoga melingkari kehidupanku di usiaku yang sudah banyak. Aku menggambarnya untuk memahami lagi betapa dunia ini sangat berwarna meliputi segala baik dan buruknya. Aku ingin menggambar sesuatu yang mengingatkan pada kematian tetapi aku masih takut..banyak dosa,kurang persiapan saat harus menghadap NYA nanti

Begitulah manusia…begitulah dunia, begitu bewarna padahal sementara. Gambar coret coret lollipop ku aku buat berkelok kelok dan kadang menikuk tajam. Bukankah keindahan dunia sering menipu, membelokan kita dengan bayangan indah dan kemudian menikuk tajam menusuk kita sendiri dengan keindahan itu yang ternyata fana. Semoga aku tidak dilalaikan dunia ini dengan lollipop-lollipop nya.

Beginilah aku membuat coretan di album coretan harian bapak bapak melawan kebosanan  https://www.facebook.com/tauvikleyak/media_set?set=a.10203184971820047.1073741833.1680504787&type=3

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun