Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Pernah Pensiun dalam 3 Hal Ini

10 Agustus 2021   20:59 Diperbarui: 10 Agustus 2021   21:29 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan pernah pensiun dalam 3 hal ini (suara.com)

Jika kita umur panjang dan tentu kita selalu berdoa begitu, maka pensiun adalah sebuah keniscayaan. Ia akan datang seiring berputarnya waktu. Ya, ini jika kita bicara secara ideal.

Tapi, meskipun nanti kita masuk ke usia pensiun itu, ada minimal 3 hal yang "haram" untuk Anda pensiunkan dalam hidup ini. Ingatlah hal ini baik-baik. Jika sampai 3 hal ini juga ikut Anda pensiunkan, saya khawatir kalau nilai-nilai kebaikanpun akan "pensiun" dari diri Anda.

Lalu, apa 3 hal yang jangan pernah kita pensiunkan dari jiwa kita? Baiklah. Markililede (mari kita lihat lebih dekat).

1. Pensiun Dekat dengan Allah

Satu-satunya yang mustahil akan meninggalkan kita adalah Allah, Tuhan semesta alam. Keluarga mungkin meninggalkan kita, apalagi hanya sebatas teman, teman kantor yang sering musuhan pula (misalnya). Hadeeuh.... ini semua akan dengan mudah berpaling dan meninggalkan kita.

Tapi Allah, sang Pencipta, tetap akan bersama kita apapun situasi kita. Jadi, jangan pernah "pensiun" atau bahkan berpikir pensiun untuk dekat kepadaNya. Tidak ada kemalangan yang paling besar melebihi jauhnya kita dengan sang Pencipta kita ini.

Jadi, usia kita boleh saja pensiun, tapi jangan pernah (berpikir) pensiun untuk dekat kepada Allah, sang Pencipta alam semesta ini.

2. Pensiun Menjadi Orang Baik

Pernahkah Anda mendengar seseorang berkata, "Uh, bosen aku buat baik sama dia, cukup terakhir kali ini aku buat baik sama dia...!". Kalau Anda pernah mendengar atau justru Anda yang pernah mengatakannya, tidak apa-apa. Itu masa lalu. Kita masih bisa terus memperbaiki diri selama Allah memberi kita waktu.

Tapi memang sungguh aneh. Ada orang yang bosan berbuat kebaikan. Kalau kata bung Rhoma, sungguh ter-la-lu..! jadi, kita boleh saja pensiun secara usia, tapi jangan pernah pensiun menjadi orang baik. Kalau sudah melakukan kebaikan, lupakan saja. Begitu ada peluang untuk berbuat kebaikan lagi, maka lakukan saja dan begitu seterusnya.

Ingat, pada saat Anda pensiun menjadi orang baik, maka bisa jadi pada saat itu Anda akan berubah menjadi orang yang sebaliknya. Jadi, jangan pernah pensiun untuk menjadi orang baik, semuda atau setua apapun Anda sekarang. Keep going..!

3. Pensiun Mengajarkan Kebaikan

Baik untuk diri sendiri itu bagus, tapi baik dan bermanfaat untuk orang lain itu lebih luar biasa. Ya, setelah Anda berkomitmen untuk tidak pensiun menjadi orang baik, maka Anda juga jangan pernah pensiun untuk mengajarkan dan mencontohkan kebaikan kepada orang lain, minimal kepada keluarga Anda.

Ingat, kebaikan yang Anda lakukan bisa terputus seiring berakhirnya waktu Anda di dunia ini. Tapi kebaikan yang diajarkan dan dicontohkan, lalu dilakukan oleh orang itu (keluarga Anda), maka nilai kebaikannya akan terus kekal sampai seterusnya. Apalagi jika orang itu terus mengajarkannya lagi kepada generasi selanjutnya.

Jadi, silakan Anda pensiun dari manapun Anda bekerja. Tapi untuk mengajarkan kebaikan, jangan pernah pensiun hingga waktu Anda selesai di dunia ini.

***

Pada akhirnya, Rasul pernah berpesan kalau sebaik-baik manusia adalah yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya. Di nasihat lain beliau bersabda, sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain.

Lalu pertanyaannya, sudahkah kita masuk ke dalam kriteria itu? kalau belum, minimal kita harus berkomitmen mulai saat ini untuk tidak pernah pensiun terhadap 3 hal di atas yang (Insya Allah) jika kita lakukan secara konsisten, maka predikat "sebaik-baik manusia" yang diisyaratkan oleh Nabi bisa kita raih.

Semoga bermanfaat

Salam bahagia

Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun