Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ini 3 Tingkatan Mendidik Anak dalam Ibadah di Ramadan

2 Mei 2021   17:12 Diperbarui: 2 Mei 2021   17:19 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencontohkan dan melibatkan anak beribadah adalah cara paling efektif mendidik anak (parentingislam.id)

Bagaimana cara mendidik anak kita agar beribadah seperti yang kita harapkan di bulan Ramadan? Tentu jawaban kita bisa beragam. Ada yang menggunakan cara-cara berbasis hadiah, silakan. Ada yang pakai cara "hukuman" yang mendidik, silakan saja. Intinya, Anda sebagai orangtua pasti paling tahu tentang situasi anak Anda di rumah.

Adapun orang lain di luar sana, bisa jadi hanya sebagai pengamat dan lain sebagainya. Lalu pertanyaannya, bagaimana sebaiknya kita mendidik anak kita untuk minimal belajar beribadah di bulan Ramadan ini? mari kita lihat. Ada 3 tingkatan orang dalam mendidik anaknya. Dari sana kita bisa mulai paham kenapa ada di antara anak kita yang sulit untuk diajak beribadah di bulan Ramadan ini. Markililede (mari kita lihat lebih dekat).

1. Kasih Tahu Anak Anda - Maka Dia Akan Lupa

Banyak orangtua sekarang yang gemarnya memberi tahu anaknya tentang banyak hal. Begini baik, begitu buruk. Ibadah itu bisa mendapatkan pahala, meninggalkan ibadah itu bisa mendatangkan dosa. Rajin ibadah bisa masuk surga dan malas ibadah bisa masuk neraka dan banyak lagi hal-hal yang diberitahu oleh orangtua.

Sayangnya, yang terjadi kemudian adalah anak itu lupa semua hal yang disampaikan orangtuanya. Ya, anak kecil tidak perlu terlalu banyak Anda beri tahu banyak hal karena semua indranya sedang aktif. Apa yang dia lihat, apa yang dia dengar dan seterusnya bisa menjadi pengetahuan untuknya. Jadi, pikirkan kembali untuk mencekoki anak-anak dengan terlalu banyak hal dan informasi. Semakin banyak Anda beri tahu, maka semakin besar potensinya untuk lupa.

2. Ajari Anak Anda - Maka Dia Akan Tahu

Kalau Anda mengajarkan anak Anda cara mandi, maka anak Anda minimal akan tahu cara mandi. Jika Anda mengajari anak Anda puasa, maka dia minimal akan tahu apa itu puasa. Jika Anda mengajari anak Anda shalat, maka dia akan tahu apa itu shalat, dan itu baik.

Tapi pertanyaannya, apakah dia akan melakukan apa yang Anda ajari itu? belum tentu. Ya, mengajari hanya akan membuat dia tahu apa yang Anda ajari itu dan sampai di situ hal ini akan bagus.

Tapi, sebaiknya Anda jangan buru-buru berharap kalau anak Anda akan langsung mengikuti apa yang Anda ajarkan. Ingat, indra anak-anak (umumnya) aktif semuanya dan kita harus memanfaatkannya. Mengajarinya hanya akan mengaktifkan beberapa indranya saja.

3. Libatkan Anak Anda - Maka Dia Akan Melakukan dan Belajar

Jika Anda ingin anak Anda mulai shalat, maka contohkan shalat itu seperti apa secara konsisten dan terus-menerus. Hidupkan suasana ibadah di rumah. Setelah itu, tanpa Anda memintanya untuk shalat pun maka dia akan shalat.

Dulu ketika kecil, saya selalu diajak oleh ayah saya untuk shalat berjamaah di masjid. Usia saya masih 5 atau 6 tahun saat itu. Saya selalu diletakkan dipaling ujung shaf shalat di sebelah ayah saya.

Ketika saya menguap dan ingin tidur, tidak sedikitpun ayah saya melarang. Malah beliau menyarankan saya untuk tidur saja. Singkatnya, saya lebih banyak tidur di masjid daripada shalat. Ayah saya berpikir mungkin wajar, karena saya masih kecil dan belum wajib shalat.

Setelah bertahun-tahun diajak orangtua saya ke Masjid, ketika saya kelas 5 atau 6 SD, justru saya seperti sudah lengket dengan masjid. Ada yang aneh rasanya kalau tidak ke masjid. Padahal, pada saat itu ayah saya sudah mulai "melepas" saya untuk tidak selalu harus bersama berangkat ke masjid.

Bertahun-tahun kemudian, saya baru sadar kalau ayah saya sudah mencontohkan dan melibatkan saya dalam aktivitas ibadah yang dia ingin saya lakukan, dan ternyata beliau berhasil dengan baik. Metode ini terus saya duplikasi hingga saat ini di keturunan selanjutnya.

Jadi, cobalah libatkan anak Anda dalam aktivitas yang Anda ingin dia lakukan. Contohkan dan libatkan dia. Silakan Anda buktikan sendiri hasilnya.

***

Bagaimana dengan Anda? cara apa yang sudah Anda praktikkan untuk melatih dan mengajarkan anak Anda ibadah, khususnya di bulan Ramadan ini? Jika cara Anda sudah berhasil, maka pertahankan cara Anda itu.

Sebaliknya, jika belum berhasil, silakan Anda coba pendekatan di atas. Insya Allah jika niat, usaha serta doa Anda konsisten, maka yakinlah kalau apa yang Anda harapkan akan bisa terwujud, termasuk mendidik anak Anda untuk gemar ibadah.

Semoga bermanfaat

Salam bahagia

Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun