Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 3 Hal Terberat untuk Dilakukan Manusia

21 Februari 2021   21:27 Diperbarui: 21 Februari 2021   21:46 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisakah kita melakukan 3 hal paling berat ini? (percikaniman.id)

Jika Anda ditanya, apa yang paling berat di dunia ini? tentu jawabnya bisa beragam. Silakan Anda cari dan jawab sendiri. Tapi tahukah Anda, ternyata ada 3 hal yang memang sangat berat untuk kita lakukan di dunia ini.

Kenapa sangat berat? karena ia tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tapi juga butuh kekuatan mental, emosional dan spiritual untuk melakukan hal yang berat itu. Bisakah dilakukan? bisa, tapi sungguh berat kecuali untuk mereka yang mampu mengatasi semua tantangan yang ada.

Baiklah. Jika Anda sudah penasaran, markililede (mari kita lihat lebih dekat) 3 hal yang sangat berat untuk kita lakukan di dunia ini.

1. Bersedekah di Kondisi Sulit

Ini adalah hal yang paling berat pertama. Jangankan bersedekah di kala sulit, bersedekah di kala lapang saja banyak orang yang enggan bin malas alias kikir bin pelit alias medit. 

Mau contoh? Coba kita tanya diri masing-masing, apakah masih ada di antara kita yang "tega" memasukkan uang di kotak infak sejumlah Rp 2000, apalagi dia punya kemampuan lebih dari itu? Coba renungkan sejenak, jika di toilet umum saja kita mau tidak mau, suka tidak suka harus membayar dua ribu, apa iya untuk kotak amal ada yang tega memasukkannya dengan nominal yang sama?

Ini masih dalam situasi normal, lalu bagaimana jika situasinya sedang sulit, kekurangan dan seterusnya? maka ini adalah pekerjaan yang sangat berat untuk dilakukan.

Kapan Anda tahu situasinya sedang sulit? Hanya Andalah yang tahu kalau situasi Anda sulit. Tapi intinya, kalau Anda mampu tetap bersedekah di situasi sulit, maka bisa dipastikan kalau Anda bukanlah seperti orang kebanyakan. Anda adalah orang spesial dan bersyukurlah akan hal itu.

2. Berkata Jujur di Depan Orang yang Ditakuti

Hal ini adalah yang tersulit selanjutnya. Banyak orang yang pada akhirnya harus berkata bohong, hanya karena dia takut dihukum oleh oknum yang mungkin punya wewenang dan seterusnya.

Ingat, tidak ada alasan kita takut kepada manusia. Katakan saja kebenaran meski itu pahit dan getir. Tapi apakah mudah melakukan ini? tidak, teman. Ini adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Tapi jika Anda mampu melakukannya, dan tetap berkata jujur di depan siapapun meski konsekuensinya tidak mudah, maka Anda sudah termasuk orang yang hebat dan luar biasa.

Orang-orang seperti inilah yang selalu dibutuhkan dimanapun, termasuk di negeri kita tercinta ini. Berani mengatakan kebenaran meskipun konsekuensinya berat dan tidak mudah.

Ingat, lebih baik hidup 40 tahun tapi meninggalkan penggalan sejarah untuk masa depan manusia, daripada hidup 100 tahun tapi tidak melakukan apa-apa dan tidak meninggalkan kesan apapun.

3. Menjauhi Maksiat di Kala Sendiri

Ya, ini adalah hal yang tersulit untuk dilakukan. Hari ini, banyak orang yang menghujat oknum selebritas yang melakukan selingkuh dan lain sebagainya. Halooo...! Wooooi...! Tidak perlu melihat di diri orang lain. Cukup cek dirimu sendiri, apakah kau yakin lebih baik dari dia?

Jangan kau sibukkan hidupmu dengan fitnah dan ghibah. Kalaupun apa yang kau dengar itu benar lalu kau menceritakannya ke orang lain, kau sudah jatuh ke dosa ghibah. Kalaupun salah, lebih parah lagi, kau sudah masuk ke fitnah.

Ingat, kita masih berdiri dengan tegak dan gagah hari ini, itu bukan karena kehebatan kita. Tapi salah satu alasannya karena Allah masih menutupi aib kita yang banyak ini.  

Jadi, jangan anggap diri kita hebat. Tidak, teman. Itu salah satu alasan saya selalu menyampaikan kalimat "Alhamdulillah", ketika ada yang memuji pelatihan yang saya bawakan.

Ya, hanya Allah yang layak dipuji. Saya hanya menyampaikan "sebagian kecil" dari ilmu yang dititipkan Allah kepada saya. Setelah itu, ya silakan saja merasa senang dan bahagia, karena itu adalah fitrah manusia.

Sudahlah, hal ini (poin ketiga) memang adalah hal yang paling sulit dilakukan. Coba cek diri kita masing-masing, sudahkah kita bisa menghindari maksiat di kala kita sendiri?  atau ketika sedang ada peluang untuk maksiat berdua dengan orang lain, sudahkah kita bisa menjauhinya?

Kalau belum, maka sebaiknya tutup mulut kita dan jemari kita dari ghibah. Kalaupun sudah mampu (sejauh ini), maka jangan sombong. Ingat, hidup ini yang paling penting bukan awal atau tengahnya, yang paling penting adalah akhirnya.

Bisa jadi mereka yang dihujat hari ini, tapi bertaubat dan jauh lebih baik di mata Allah kelak, dibanding orang yang sepertinya baik saat ini, tapi justru terjebak maksiat di akhir hayatnya. Untuk itu, selalu waspada dan minta perlindungan Allah agar istiqamah di jalannya.

***

Para ahli ilmu zaman dahulu, lebih senang merenung dan melakukan "perjalanan" ke dalam diri di banding bicara yang tidak berguna dan melakukan "perjalanan" ke dunia luar.

Semoga 3 hal ini menjadi pengingat kita bersama, kalau ini adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, meski kita (Insya Allah) bisa melawannya dengan berusaha maksimal dan berdoa kepada Allah.

Ingat, manusia terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat dosa, tapi manusia terbaik adalah manusia yang apabila dia berbuat kesalahan, maka dia kembali kepada Allah dan minta ampun serta memperbaiki dirinya menjadi lebih baik. 

Semoga bermanfaat

Salam bahagia

Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun