Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 3 Hal Terberat untuk Dilakukan Manusia

21 Februari 2021   21:27 Diperbarui: 21 Februari 2021   21:46 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat, lebih baik hidup 40 tahun tapi meninggalkan penggalan sejarah untuk masa depan manusia, daripada hidup 100 tahun tapi tidak melakukan apa-apa dan tidak meninggalkan kesan apapun.

3. Menjauhi Maksiat di Kala Sendiri

Ya, ini adalah hal yang tersulit untuk dilakukan. Hari ini, banyak orang yang menghujat oknum selebritas yang melakukan selingkuh dan lain sebagainya. Halooo...! Wooooi...! Tidak perlu melihat di diri orang lain. Cukup cek dirimu sendiri, apakah kau yakin lebih baik dari dia?

Jangan kau sibukkan hidupmu dengan fitnah dan ghibah. Kalaupun apa yang kau dengar itu benar lalu kau menceritakannya ke orang lain, kau sudah jatuh ke dosa ghibah. Kalaupun salah, lebih parah lagi, kau sudah masuk ke fitnah.

Ingat, kita masih berdiri dengan tegak dan gagah hari ini, itu bukan karena kehebatan kita. Tapi salah satu alasannya karena Allah masih menutupi aib kita yang banyak ini.  

Jadi, jangan anggap diri kita hebat. Tidak, teman. Itu salah satu alasan saya selalu menyampaikan kalimat "Alhamdulillah", ketika ada yang memuji pelatihan yang saya bawakan.

Ya, hanya Allah yang layak dipuji. Saya hanya menyampaikan "sebagian kecil" dari ilmu yang dititipkan Allah kepada saya. Setelah itu, ya silakan saja merasa senang dan bahagia, karena itu adalah fitrah manusia.

Sudahlah, hal ini (poin ketiga) memang adalah hal yang paling sulit dilakukan. Coba cek diri kita masing-masing, sudahkah kita bisa menghindari maksiat di kala kita sendiri?  atau ketika sedang ada peluang untuk maksiat berdua dengan orang lain, sudahkah kita bisa menjauhinya?

Kalau belum, maka sebaiknya tutup mulut kita dan jemari kita dari ghibah. Kalaupun sudah mampu (sejauh ini), maka jangan sombong. Ingat, hidup ini yang paling penting bukan awal atau tengahnya, yang paling penting adalah akhirnya.

Bisa jadi mereka yang dihujat hari ini, tapi bertaubat dan jauh lebih baik di mata Allah kelak, dibanding orang yang sepertinya baik saat ini, tapi justru terjebak maksiat di akhir hayatnya. Untuk itu, selalu waspada dan minta perlindungan Allah agar istiqamah di jalannya.

***

Para ahli ilmu zaman dahulu, lebih senang merenung dan melakukan "perjalanan" ke dalam diri di banding bicara yang tidak berguna dan melakukan "perjalanan" ke dunia luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun