Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pahami 3 Tipe Orang dalam Membangun Hubungan

14 Januari 2021   22:07 Diperbarui: 17 Januari 2021   05:13 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa tipe Anda dalam membangun hubungan? (Freepik/Yanalya)

Kapan waktu yang tepat untuk membangun sebuah hubungan? kalau bagi Anda yang kelewatan mendapatkan jawaban, silakan baca lagi tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang hal ini. Tentu kita tidak akan membahas hal yang sama.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apa saja tipe orang dalam membangun sebuah hubungan? Ini yang akan menjadi pembahasan kita kali ini. Yang namanya hubungan, tentu saja bisa kita definisikan secara luas. Apakah hubungan pasangan, rekan bisnis dan lain sebagainya. Silakan Anda sesuaikan saja dengan situasi Anda saat ini.

Ternyata, minimal ada 3 tipe orang dalam membangun sebuah hubungan. Dari hal ini, harapannya kita jadi tahu ada di manakah posisi kita dalam membangun hubungan dengan orang lain. 

Turunannya tentu saja adalah, kita jadi tahu memperbaiki area mana yang masih kurang dan area mana yang sudah bagus sehingga tinggal sedikit dipoles saja.

Mari kita lihat lebih dekat 3 tipe orang dalam membangun hubungan.

1. Tipe Dependent

Ini adalah tipe yang pertama. Tipe ini adalah mereka yang sangat tergantung dengan orang lain dalam membangun sebuah hubungan. Mudahnya begini. Coba bayangkan seorang bayi. Sudah? Nah, apa yang bisa dilakukan bayi itu? Anda benar. Menangis, tertawa dan sebagainya.

Pertanyaan selanjutnya, apakah bayi mampu membuat susunya sendiri? apakah ia mampu untuk makan sendiri? tidak. Itulah kenapa dia dikatakan sangat dependent (tergantung) dengan orangtuanya.

Dalam sebuah hubungan, sangat tergantung dengan pihak lain tentu adalah hal yang tidak ideal. Ketika seorang istri terlalu bergantung pada suaminya, ketika seorang pengusaha terlalu tergantung pada rekannya sesama pengusaha, ketika seorang pegawai terlalu tergantung pada atasannya dan lain sebagainya.

Semua ketergantungan ini akan menyebabkan pribadi yang tergantung itu tidak bisa meluapkan ekspresinya, tidak bisa melakukan minatnya, selalu berada di bawah kontrol orang lain dan begitu seterusnya.

Singkatnya, dia hampir tidak punya "daya tawar" kepada pihak lain karena pribadinya yang tergantung dengan orang lain.

2. Tipe Independent

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun