Tapi apa yang terjadi? Beliau menolaknya karena merasa "belum layak". Singkatnya, dengan berbagai cara bujukan bahkan "paksaan" dia tetap menolak posisi itu.
Tapi apakah benar dia tidak layak? jauh, sungguh jauh di atas layak. Bahkan, satu kota ketika ditanya siapakah orang yang paling layak menduduki jabatan itu? maka semuanya sepakat kalau beliaulah orang yang paling tepat.
Ya, itulah kelayakan yang langsung diberikan oleh manusia, justru ketika kita merasa belum layak. Adapun yang merasa layak dan menjabat, cobalah tanya rakyatnya, apakah mereka layak mengisi jabatan itu? Entahlah. Silakan Anda jawab sendiri.
3. Waktu Akan Melayakkanmu
Seorang karyawan baru terlihat minder ketika masuk ke kantor yang baru. Seorang mahasiswa pindahan terlihat kaku dan merasa tidak mampu ketika diminta dosen menjelaskan pelajarannya dan lain sebagainya.
Tidak masalah dengan semua hal itu. Bahkan, kalaupun Anda mampu melakukan yang lebih dari dua contoh di atas dan Anda tidak melakukannya karena "merasa belum layak" berkomentar, unjuk gigi dan sebagainya, itu juga tidak masalah.
Tapi yakinlah, cepat atau lambat, waktu akan menggiring Anda untuk menunjukkan kepada siapa saja, kalau Anda adalah pribadi yang layak untuk diandalkan dan seterusnya.
Waktu tidak akan menipu. Ia akan melayakkan siapa yang memang layak dalam persoalan apapun itu. Bersahabatlah dengan waktu. Temani ia. Perlakukan ia dengan santun dan penuh hormat, maka pada saat tertentu, ia akan menampilkan Anda sebagai pribadi yang layak dalam hal yang Anda inginkan.
***
Sekarang pertanyaannya adalah, apakah Anda sudah layak untuk apapun posisi Anda saat ini? Silakan jawab sendiri.
Semoga bermanfaatÂ
Salam bahagia dan sehat selalu