Partai berlambang Ka'bah PPP dibulan Desember nanti rencananya akan mengadakan muktamar untuk memilih ketua umum definitif mereka. Rencananya muktamar itu dilakukan setelah pilkada yang dilakukan di sejumlah daerah di seluruh Indonesia.
Tentu saja menjadi Ketua Umum PPP adalah posisi yang cukup strategis untuk dibidik sejumlah tokoh. Salah satu alasannya tentu saja karena eksistensi PPP yang dianggap masih ada meski terjadi banyak dinamika di dalam internal partai itu sendiri.
Mendekati muktamar di Bulan Desember nanti, sejumlah nama sudah mencuat untuk menjadi kandidat Ketua Umum Partai PPP. Suharso Monoarfa adalah kandidat yang sudah mendeklarasikan dirinya maju menjadi caketum PPP.
Sekjen PPP, Arsul Sani bahkan sudah menyatakan kalau Suharso Monoarfa memang sudah mendeklarasikan diri untuk maju menjadi caketum PPP pada muktamar Desember nanti. Tokoh-tokoh  PPP lain juga diisukan akan ikut meramaikan persaingan menuju kursi PPP 1 ini antara lain Mardiono dan Ahmad Muqawwam.
Ada lagi jajaran PPP Jatim yang ingin mencalonkan Khofifah dan Gus Ipul sebagai caketum. Nama-nama ini pun berpotensi terus berkembang sampai mendekati masa muktamar di Desember nanti.
Di antara dinamika nama-nama yang muncul sebagai kandidat caketum PPP, muncul satu nama yang sangat familiar di telinga masyarakat dan sosok yang begitu dikenal luas di masyakarat yaitu Sandiaga Uno sebagai caketum. Nama ini tentu saja cukup mengagetkan sekaligus juga membuat banyak orang menjadi penasaran.
Jika memang benar, apakah nama Sandiaga sebegitu menjualnya hingga partai PPP juga ingin menjadikannya ketua umum? ataukah sebutan nama Sandiaga Uno menjadi caketum hanyalah trik politik semata saja untuk menjadikan muktamar PPP di Desember nanti menjadi pemberitaan yang menyedot perhatian masyarakat?
Tentu kita belum tahu apa yang terjadi sampai Desember nanti tiba. Tetapi yang jelas, nama Sandiaga memang diusulkan oleh sejumlah DPC. Wasekjen PPP, Achmad Baidowi juga membenarkan hal ini. Dikutip dari detik, dia mengatakan,
"Sementara ada sejumlah DPC yang juga mewacanakan Sandiaga Uno. Ya itu kan hak untuk menyampaikan, tetapi semua tergantung kepada muktamirin, siapa yang akan dipilih nanti".
Apakah ini berarti banyak kader PPP yang menginginkan perubahan di pucuk pimpinan PPP dengan gaya kepemimpinan yang lebih komunikatif dan strategis ala Sandiaga Uno? Kita juga masih perlu menunggu.
Tetapi apakah bisa mencatut ceketum selain dari kader partai itu sendiri? Apalagi Sandiaga juga tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina di Gerindra? Rasanya hal itu bisa saja menjadi fleksibel tergantung kebutuhan partai masing-masing. Meskipun artinya, jika ini menjadi kenyataan, maka Sandiaga harus pindah ke partai yang baru dan meninggalkan Gerindra sebagai partainya saat ini. Karena menurut UU Parpol, tidak mungkin satu orang terikat di dua partai.
