Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekuatan dalam Memulai Hal Dungu

23 Juli 2020   10:49 Diperbarui: 23 Juli 2020   11:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Hal "Dungu" justru bisa mendatangkan kesuksesan besar | shutterstock.com

Seorang teman bercerita bagaimana dia berada dalam siatuasi yang serba sulit saat sekarang ini. Bagaimana dia harus menghidupi keluarganya, di saat yang sama dia baru saja kehilangan pekerjaannya. 

Belum lagi ada beberapa cicilan yang masih harus berjalan dan dibayarkan, sedangkan keran pendapatannya berhenti dan dia pun belum sempat menabung uang yang cukup ketika bekerja sebelumnya. 

Semua akumulasi kesulitan khususnya terkait finansial yang sedang dihadapinya saat ini bahkan hampir membuatnya frustasi dan menyerah untuk menghadapi hidup ini.

Beberapa teman yang lain terus menyemangatinya dan meyakinkannya kalau situasi yang sama juga sedang dihadapi ribuan orang di luar sana dan sebagian besar dari mereka juga ternyata mampu melewati situasi yang tidak mudah ini. 

Tiba-tiba, teman saya (yang hampir frustasi tadi) punya rencana untuk membuat usaha "Membelikan belanjaan". Konsepnya adalah: setiap pagi dia keliling ke sekitar kompleknya, dan menawarkan diri untuk membelikan daftar belajaan Ibu-ibu itu ke pasar dan membelikannya juga dengan uang ibu-ibu tadi (kalau uang belanjaan ibu itu kurang, maka dia bawa sedikit uang cadangan untuk menambahkan). Dia meminta komisi atas jasanya itu dan untuk awal-awal berencana untuk seikhlasnya saja.

Hampir semua teman-teman yang hadir tertawa mendengarkan ide dungu nya itu, tidak termasuk saya. Mereka mengatakan kalau sudah ada aplikasi ini dan itu yang bisa membantunya. setelah semua tawa meredup, saya melihat reaksi teman saya yang di cap "dungu" tadi mulai agak ragu dengan ide nya dan seperti menyetujui pikiran teman-teman saya yang lain yang melemahkannya. Hingga akhirnya saya coba memberikan sudut pandang yang lain.

"Bro, ide kamu ini persis seperti Tirto Utomo meluncurkan ide "dungu" bagaimana ia akan memasarkan air minum dalam kemasan. Semua orang pada awalnya menganggapnya gila, hingga akhinya ia membuktikan kalau memang kesuksesan tidak jarang dan malah sering kali lahir dari hal-hal yang banyak orang lain anggap "dungu", coba perhatikan sekarang ! siapa yang tidak kenal dengan merek minuman Aqua. 

Bahkan, orang-orang yang mencoba menirunya pun pada akhirnya kesulitan untuk menandingi merek Aqua itu, Jadi, lakukan lah bro ide mu itu.." Saya menyemangatinya.

Teman saya tadi terlihat tersenyum lebar dan kembali yakin dengan idenya. Sedang beberapa teman yang lain mulai diam dan sepertinya mulai berpikir ide-ide gila lainnya. 

"Ada beberapa hal dan tips yang bisa membuat ide mu itu berhasil, bro" Saya melanjutkan memberi masukan untuk kesuksesan teman saya.

1. Ibu-ibu bukanlah Pecinta Aplikasi Online

Meskipun ada beberapa teman yang mengatakan kalau (mungkin) sudah ada aplikasi sejenis, tetapi setahu saya tidak ada yang spesifik yang bisa membantu ibu-ibu belanja di pasar setiap pagi untuk membeli ikan,sayuran,bumbu dapur dan seterusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun