Seorang teman bercerita bagaimana dia berada dalam siatuasi yang serba sulit saat sekarang ini. Bagaimana dia harus menghidupi keluarganya, di saat yang sama dia baru saja kehilangan pekerjaannya.Â
Belum lagi ada beberapa cicilan yang masih harus berjalan dan dibayarkan, sedangkan keran pendapatannya berhenti dan dia pun belum sempat menabung uang yang cukup ketika bekerja sebelumnya.Â
Semua akumulasi kesulitan khususnya terkait finansial yang sedang dihadapinya saat ini bahkan hampir membuatnya frustasi dan menyerah untuk menghadapi hidup ini.
Beberapa teman yang lain terus menyemangatinya dan meyakinkannya kalau situasi yang sama juga sedang dihadapi ribuan orang di luar sana dan sebagian besar dari mereka juga ternyata mampu melewati situasi yang tidak mudah ini.Â
Tiba-tiba, teman saya (yang hampir frustasi tadi) punya rencana untuk membuat usaha "Membelikan belanjaan". Konsepnya adalah: setiap pagi dia keliling ke sekitar kompleknya, dan menawarkan diri untuk membelikan daftar belajaan Ibu-ibu itu ke pasar dan membelikannya juga dengan uang ibu-ibu tadi (kalau uang belanjaan ibu itu kurang, maka dia bawa sedikit uang cadangan untuk menambahkan). Dia meminta komisi atas jasanya itu dan untuk awal-awal berencana untuk seikhlasnya saja.
Hampir semua teman-teman yang hadir tertawa mendengarkan ide dungu nya itu, tidak termasuk saya. Mereka mengatakan kalau sudah ada aplikasi ini dan itu yang bisa membantunya. setelah semua tawa meredup, saya melihat reaksi teman saya yang di cap "dungu" tadi mulai agak ragu dengan ide nya dan seperti menyetujui pikiran teman-teman saya yang lain yang melemahkannya. Hingga akhirnya saya coba memberikan sudut pandang yang lain.
"Bro, ide kamu ini persis seperti Tirto Utomo meluncurkan ide "dungu" bagaimana ia akan memasarkan air minum dalam kemasan. Semua orang pada awalnya menganggapnya gila, hingga akhinya ia membuktikan kalau memang kesuksesan tidak jarang dan malah sering kali lahir dari hal-hal yang banyak orang lain anggap "dungu", coba perhatikan sekarang ! siapa yang tidak kenal dengan merek minuman Aqua.Â
Bahkan, orang-orang yang mencoba menirunya pun pada akhirnya kesulitan untuk menandingi merek Aqua itu, Jadi, lakukan lah bro ide mu itu.." Saya menyemangatinya.
Teman saya tadi terlihat tersenyum lebar dan kembali yakin dengan idenya. Sedang beberapa teman yang lain mulai diam dan sepertinya mulai berpikir ide-ide gila lainnya.Â
"Ada beberapa hal dan tips yang bisa membuat ide mu itu berhasil, bro" Saya melanjutkan memberi masukan untuk kesuksesan teman saya.
1. Ibu-ibu bukanlah Pecinta Aplikasi Online
Meskipun ada beberapa teman yang mengatakan kalau (mungkin) sudah ada aplikasi sejenis, tetapi setahu saya tidak ada yang spesifik yang bisa membantu ibu-ibu belanja di pasar setiap pagi untuk membeli ikan,sayuran,bumbu dapur dan seterusnya.Â