Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Garansi Sang Nabi

7 Oktober 2022   22:01 Diperbarui: 7 Oktober 2022   22:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Garansi Sang Nabi

===

Seorang Badui bertanya mendadak, dan bertanya Kapan Datang Kiamat? sang Nabi balik bertanya, Apa yang engkau Siapkan untuk itu? sebelumnya tak ada seorangpun berani bertanya langsung tentang perkara itu.

Sang Nabi terdiam, dari Lisan Mulianya muncul kalimat: Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai.

Sungguh, pernyataan yang menjadi harapan setiap sahabat dan siapapun yang mencintainya.

Ungkapan itu menjadi ungkapan populer dan jalur validitasnya juga tinggi (karena ramai yang meriwayatkan).

Kali yang lain, sang sahabat meminta agar bersama Nabi di surga: Sang Baginda (salawat salam atasnya) menjawab: Bantu aku dengan banyak sujud. 

Yaitu, bantulah dirimu dengan sujudmu, dengan shalatmu. aku akan menandaimu dengan bekas wudhukmu di dunia. pemimpin yang adil akan berada di bawah naungan Ilahi saat kebangkitan nanti.

Pada kesempatan lain, Sang Nabi Berkata: Aku dan si penyantun anak yatim akan bersisian dan berdekatan di surga.

Dia juga melanjutkan, Berilah makan yang miskin, engkau akan masuk surga dengan salam. Hormatilah tetanggamu, andai ia berhak mendapat warisan, maka akan aku wasiatkan. begitulah pentingnya tetangga. tiada beda antara Arab dan non Arab, kecuali dengan Takwa, katanya di sesi lain.

Sampailah lisannya mengungkapkan Rindu pada saudara"nya, Siapa saudaramu, tanya Sahabat mulia. Mereka yang datang kemudian, yang tidak melihat wajahku, tapi mereka beriman. dan janjinya, yang menjadi Garansinya,  dia akan menunggu umatnya di telaga kautsar, penghilang dahaga dalam perlalanan mahsyar: yang meneguknya sececap, tiada dahaga selama lama.

**

Hanya baru sebagian sangat kecil dari wasiatnya yang mulia untuk jadi amalan penyelamat diri yang beriman. 

Shallallahu alaihi wasallama.. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun