Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Celoteh Tere Liye tentang Serial Drama di Negeri Kita

12 Januari 2022   11:54 Diperbarui: 12 Januari 2022   12:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Celoteh Tere Liye tentang Drama Serial Kita


***


Tere Liye memulai celotehnya dengan refleksi  serial Tv yang mashur era 80an.
Hampir setahun penuh, (83-84) serial Oshin yang terkenal itu menjadi salah-satu serial televisi paling banyak ditonton sepanjang sejarah di Jepang.

Serial itu diputar pagi hari, 15 menit setiap episode, total 297 episode. Menceritakan tentang perjuangan hidup seorang anak, bernama Oshin. Usianya baru tujuh tahun, tapi dia sudah harus bekerja menjadi babysitter.

Kecil sekali Oshin, harus menerima kalimat kasar, hukuman fisik dari kepala pelayan tempatnya bekerja, aduh, itu opening kisah yang sangat mengharukan. Begitu lanjut Tere Liye di postingan FBnya.

Saat diputar di Jepang, serial ini rata-rata menguasai audience share 52,6%. Fantastis! Kisah ini simpel tentang: jangan pernah menyerah, bahkan dalam situasi paling menyakitkan sekalipun.

Menurut Tere Liye, Cukup 15 menit sehari, jutaan penduduk Jepang jatuh cinta atas serial ini. Banyak sekali anak perempuan di tahun2 itu dikasih nama Oshin.

Dan rupanya,  bukan hanya penduduk Jepang, serial ini juga diputar di 68 negara, termasuk di Indonesia, diputar oleh TVRI. Di banyak negara, Oshin malah jadi kosakata dan nama tersendiri.

*****

Penelitian tentang dampak drama serial:

Tere liye sendiri belum  tahu apakah pernah ada penelitian yang serius mengenai dampak serial televisi kepada penontonnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun