Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Kematian yang Tiada Obatnya

23 September 2021   19:35 Diperbarui: 23 September 2021   19:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
economyglass.com.au

Hanya Kematian yang Tiada Obatnya

Sesulit sulit keadaan, tentulah tak sebanding dengan kematian. sakit kematian tak terperi, setidaknya seperti kambing yang dikuliti. atau seperti menarik ribuan kail dari daging yang basah. sebagian lagi, sakitnya hanya bagai dicubit.

Sesulit sulit keadaan, tentu bisa dikendalikan selama dalam kewarasan, siaga dan bening jiwa. mungkin kesulitan bagai kesempitan dalam satu ruang, bukan kesempitan di berbagai ruang.

Dalam keadaan seperti itu kita hanya perlu perspektif, impresi impresi baru dan menyederhanakan kembali beberapa hal.tentu kesulitan akan mengalahkan kita saat kita menyerah.

Saat kesulitan ditempuh dengan teguh
ia bagai permainan ombak bagi si peselancar. ombak hanya membuatnya bergetar gairah. ombak tak memudarkan hasratnya tentang tepian dan ujung pencapaian.

Kesulitan kesulitan dan kesempitan lainnya, hanya kesementaraan. kadang ia disebab pilihan yang tak terkondisi secara sempurna. atau ianya memang bagai satu jalan yang mesti ditempuh.

Kesulitan dan kesempitan ada obatnya,
kecuali kematian, ia sakit yang menghimpit dan menihilkan semua pencapaian badani. ia menampakkan semua yang kita abaikan dulu.

Bersabarlah, sebab yang di seberang sana, selalu meminta kembali ke dunia, walau sesaat, dan memperbaiki semuanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun