Saat Bosan Menulis, Apa yang Anda Lakukan?
Saat bosan menulis, saya tidak menulis. Biasanya saya menulis dua atau tiga jam sehari. Slot menulis seperti ini sudah berlangsung lama. Kalau menulis sehari sekali dengan tulisan variatif, sudah saya lakukan sejak 1996, periode sebelum itu hanya latihan via diary khusus.
Sebagian besar tulisan itu sebagai dokumen tunggal, dokumen pribadi, folder pemikiran dan gagasan. Sebagian kecil sudah dikonsumsi media lokal.
Dan saat datang  rasa bosan menulis, saya memang tidak bisa menulis. Semua gagasan tidak muncul, tidak mengabstaraksi, betul betul blank. Sesekali saya siasati dengan beralih ke tulisan lain. Atau membuat suatu ringkasan kecil dari satu buku tertentu. Ini dapat terlaksana kalau level bosannya masih rendah.
Tapi kalau bosan yang menggelegak, yang membuat mandek semua di kepala, saya memang tidak menulis. Pernah, selama dua bulan saya tidak menulis. Seingat saya begitu, saya tidak menulis sesuatu pun.
Apa yang saya lakukan?Â
Seingat saya, saya tetap membaca, beberapa buku variatif, kadang buku yang tak berhubungan dengan bidang saya. Di kompasiana juga begitu, beberapa artikel yang tidak terkait, tetap saya baca. Tentu dengan teknik khusus, tanpa mengabaikan isi pokoknya.
Kadang membaca juga menjemukan, karena mengajak kita berfikir, maka saya membaca buku yang ringan, atau mencari bacaan lepas di media online, atau sekadar mencermati judul dan ragam peristiwanya saja.
Bereksperimen:
Selain membaca, saya bereksperimen pada hobi yang lain, kecuali memancing, karena rumit saya menyesuaikan waktunya, walau saya suka memancing.