Demikianlah, sekelumit proses dasar bagaimana puisi tentang semangkuk soto dapat saya hadirkan ke pembaca Kompasiana. Puisi itu hadir setelah meracik kenangan lama, peristiwa, menggali makna dan memilih diksi sesuai kebutuhan.
Salam Akrab Selalu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!