Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Puisi "Tangan Waktu" Eyang Sapardi (Alm)

27 Juli 2021   20:15 Diperbarui: 27 Juli 2021   23:59 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Hingga sebelum "terbawa "/terlena, "terlantar"  dan terlambat "tersadar", baik-baiklah menyikapi (Tangan) waktu yang "selalu terulur ia lewat jendela" (kesempatan dan pengalaman/persepsi yang kita alami sehari hari).

Adapun pesan khususnya, bahwa seorang mesti memanfaatkan waktu mudanya sebelum datang waktu tua. Juga memanfaatkan hidupnya (memandang lewat jendela) sebelum datang ajal (maut, si Tangan Waktu) yang  langsung menyergap dan menarik "leher baju" (harga diri dan  hidupmu).

Dari sini nampak pula bakat besar (saat itu, tahun 1959) kepenyairan Eyang dengan karya di atas, dan iapun telah betul-betul menjaga si " Tangan Waktu" dengan apa yang telah ia capai hingga ke usia 80 tahun kemarin// selamat jalan Eyang.

*Peminat studi kreativitas pada puisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun