Bagian akhir kajian ini memuat sejumlah rekomendasi yang dianggap krusial. Salah satunya adalah kebutuhan akan tools dan panduan ringan yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam proses agile tanpa menambah beban kerja yang signifikan. Pendekatan ringan seperti ini sangat relevan dalam konteks tim yang bekerja dengan sumber daya terbatas namun dituntut untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dalam waktu singkat. Rekomendasi lainnya termasuk pentingnya pelatihan dan peningkatan kesadaran tim pengembang terhadap pentingnya QRs, serta perlunya integrasi QRs dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan sprint.
Secara keseluruhan, artikel ini berhasil memberikan kontribusi signifikan dalam menjawab tantangan kontemporer dalam pengembangan perangkat lunak. Dengan pendekatan pemetaan sistematis yang mendalam, temuan yang terstruktur, dan refleksi kritis terhadap gap yang ada, studi ini menjadi referensi yang bernilai bagi siapa pun yang berkecimpung dalam pengembangan perangkat lunak berbasis agile dan rapid development. Di tengah tekanan untuk berinovasi dengan cepat, menjaga kualitas perangkat lunak bukan hanya tanggung jawab teknis, tetapi juga bagian dari komitmen etis terhadap pengguna dan masa depan teknologi itu sendiri.
Referensi
Behutiye, W., Karhap, P., Lpez, L., Burgus, X., Martnez-Fernndez, S., Vollmer, A. M., Rodrguez, P., Franch, X., & Oivo, M. (2020). Management of quality requirements in agile and rapid software development: A systematic mapping study. Information and Software Technology, 121, 106225. https://doi.org/10.1016/j.infsof.2019.106225
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI