Terakhir, dan mungkin yang paling radikal, adalah integrasi literasi dalam promosi jabatan. Anggap saja ini sebagai "ujian kenaikan kelas" para pejabat. Sebelum dipromosikan, mereka harus menulis esai atau membuat presentasi singkat tentang bagaimana sebuah buku telah mengubah cara pandang mereka terhadap pelayanan publik. Ini akan membuat membaca bukan lagi opsi, tetapi syarat.
Mungkin semua ide ini terdengar utopis. Tapi, daripada terus-terusan mengeluhkan pejabat yang minim baca sambil melihat mereka memamerkan mobil baru, saya kira tidak ada salahnya mencoba hal-hal yang tidak biasa. Setidaknya, kita tidak hanya menjadi penonton dari ironi yang kian hari kian membingungkan ini. Kita bisa menjadi bagian dari solusi, sekecil apa pun itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI