Dilansir dari Kemenko PMK, pemerintah mendorong program ini sebagai solusi inovatif dan pendekatan sosial berbasis gotong royong. Mereka tidak hanya memberikan dana, tetapi juga memfasilitasi pelatihan, sehingga masyarakat bisa mandiri.
Akademisi, Otak Inovasi di Balik Layar
Tidak bisa dimungkiri, inovasi dari akademisi punya peran vital. Teknologi penyaringan seperti Gama Rainfilter yang dikembangkan oleh UGM adalah bukti nyata bahwa para ilmuwan kita mampu menciptakan solusi yang praktis dan efektif. Mereka menguji, memperbaiki, dan memastikan bahwa air yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Tanpa peran mereka, panen air hujan mungkin hanya sebatas ide di atas kertas.
Masyarakat, Ujung Tombak Pelaksanaan
Pada akhirnya, masyarakatlah yang menjadi ujung tombak. Mereka yang menjalankan, merawat, dan merasakan langsung manfaatnya. Program seperti "Arisan Panen Hujan" yang disebut oleh Kemenko PMK adalah contoh bagaimana partisipasi aktif masyarakat bisa menggerakkan roda perekonomian dan kemandirian secara kolektif. Dari Wonogiri, kita melihat bagaimana warga belajar menjadi relawan tangguh bencana kekeringan, sebuah sikap yang patut diacungi jempol.
Tantangan dan Masa Depan yang Menjanjikan
Meski begitu, panen air hujan juga punya tantangan. Isu kualitas air, terutama saat awal musim hujan, menjadi salah satu perhatian. Kotoran dari atap atau kandungan bakteri seperti Ecoli harus diatasi dengan sistem penyaringan yang tepat dan pembersihan rutin. Ini adalah PR yang harus dikerjakan bersama, terutama dalam hal edukasi kepada masyarakat.
Namun, potensi dan manfaatnya jauh lebih besar daripada tantangannya. Panen air hujan adalah cara kita untuk menyeimbangkan alam. Mengambil air saat ia melimpah untuk digunakan saat ia langka. Ini adalah langkah sederhana yang cerdas untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.Â
Cerita dari Wonogiri yang saya temukan di tahun 2013 kini menjadi bukti nyata bahwa panen air hujan bukan lagi sekadar impian, tapi sudah jadi kenyataan yang bisa membuat kita, dan lingkungan, lebih tangguh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI