Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jurus Kuno "Panen Air Hujan" untuk Merdeka dari Krisis Air

26 Agustus 2025   08:23 Diperbarui: 27 Agustus 2025   07:07 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari fenomena inilah, ide panen air hujan atau rainwater harvesting muncul kembali ke permukaan. Konsepnya sederhana, mengambil berkah dari langit dan menyimpannya untuk masa depan. 

Namun, panen air hujan jauh lebih canggih dari sekadar menampung air. Ini adalah sebuah sistem terpadu yang bertujuan untuk kemandirian air. 

Bayangkan, dengan sistem ini, air hujan yang jatuh dari atap bisa disaring, disimpan, bahkan diolah hingga layak konsumsi. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan, tapi tentang melepaskan diri dari ketergantungan pada sumber air konvensional yang kian menipis dan mahal. Sebuah langkah kecil yang bisa bikin kita 'merdeka' dari krisis air di rumah sendiri.

Bukan Sekadar Wacana, Tapi Sudah Terbukti di Lapangan

Ide ini bukan lagi mimpi. Di Wonogiri sendiri, tempat cerita saya dimulai, konsep ini sudah mulai diimplementasikan. Dilansir dari Radar Solo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri bahkan memiliki alat yang bisa mengubah air hujan menjadi air siap konsumsi. 

Prosesnya pun sederhana, air hujan ditampung, disaring, dan diolah dengan elektrolisa. Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, bahkan menyebut rasanya lebih segar. Ini membuktikan bahwa air hujan, yang selama ini dianggap kotor, bisa diolah dengan teknologi sederhana menjadi sumber air yang layak.

Secara ilmiah, potensi ini juga sudah teruji. Mengacu pada penelitian yang disusun oleh Dany Aryanto dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, potensi panen air hujan di salah satu desa di Wonogiri terbukti secara kuantitatif mampu mencukupi kebutuhan air untuk rumah tangga. Ini menegaskan bahwa jika dikelola dengan baik, air hujan bisa menjadi sumber daya utama, bukan sekadar pelengkap.

Baca juga: Pengangguran? Bisa Jadi Rezeki Ada di Sampahmu!

Kenapa Harus Panen Air Hujan? Banyak Manfaatnya!

Panen air hujan punya banyak manfaat yang mungkin belum terpikirkan. Pertama, jelas, sebagai solusi krisis air bersih. Di musim kemarau, warga tidak perlu lagi bergantung pada mobil tangki yang harganya bisa bikin dompet tipis atau mencari sumber air dari jarak jauh. 

Kedua, sistem ini juga berperan sebagai jurus ampuh untuk mitigasi banjir. Dikutip dari Pusat Krisis Kemenkes, dengan menampung air hujan yang jatuh dari atap ke dalam bak penampungan, kita mengurangi limpasan air yang menjadi penyebab genangan di perkotaan. Air yang ditampung kemudian dialirkan ke sumur resapan, mengisi kembali cadangan air tanah yang terus berkurang. Jadi, kita bisa mendapatkan dua manfaat sekaligus: air bersih dan lingkungan yang lebih aman dari banjir.

Tiga Kunci Sukses Metode Panen Air Hujan

Tentu saja, keberhasilan program ini tidak bisa berdiri sendiri. Panen air hujan ini berhasil berkat kolaborasi erat antara tiga pihak yang saling mendukung.

Pemerintah, Garda Terdepan

Pemerintah, melalui berbagai lembaga seperti BPBD dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, berperan sebagai motor penggerak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun