Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Aku Terperangkap bersama Waktu yang Berhenti

24 Oktober 2020   16:41 Diperbarui: 24 Oktober 2020   16:47 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wallpapercave.com

Aku terhenyak
jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00
dan aku, ternyata, masih saja di sini

Aku duduk di kursi paling ujung di dekat selasar
Orang-orang, laki-laki dan perempuan, tertawa-tawa di sudut yang lain dan ramai
bau rokok dan wangi parfum bercampur-campur  
dibawa angin yang mencuri-curi masuk lewat celah pintu yang sedikit terbuka

Kedai ini, tempat ini, lukisan ini, kursi-kursi kayu ini, masih sama
seperti dulu seperti setahun yang lalu
vas bunga krisan di dekat meja kasir juga masih sama tidak berpindah tempat seperti dulu

lalu tiba-tiba kudengar suara seseorang menyapaku
tak ada siapa-siapa selain sepi dan orang-orang yang tertawa-tawa dan bersendau gurau itu
aku menoleh.. oh, ternyata perempuan di meja kasir itu yang menyapaku
aku ingat! bukankah ia adalah perempuan yang kulihat setahun lalu?
mengapa ia masih ada di sini?
mengapa ia menyapaku?

tak ada satu hal pun berubah, tempat ini, kursi-kursi ini, vas bunga ini, lukisan ini  
dan perempuan bergaun batik itu
cara ia menatap, binar sepasang matanya, senyum lebarnya, poninya, sapaannya, semuanya masih sama
tidak juga perasaanku
aku terperangkap dalam waktu yang berhenti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun