Setelah itu, saya baru akan melihat deretan sertifikat yang ia punyai, pengalamannya, dan kekampuannya menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis dengan detail.
Sebenarnya, berdasarkan teori, masih ada beberapa hal penting lainnya dalam proses interview yang perlu saya jadikan pertimbangan, selain keseriusan dan komitmen, yaitu: kepribadian, dedikasi, skill, dan kemamnpuan problem solving.
Tetapi, ini biasanya sulit saya buktikan dan saya nilai hanya dari beberapa puluh menit saja (selama) proses interview. Â
Namun, jika Anda bertanya kepada saya, diantara ke-empatnya (kepribadian, dedikasi, skill dan kemampuan problem solving), mana yang paling menarik bagi saya? Jawaban saya adalah: dedikasi.
Dedikasi adalah pengorbanan waktu, tenaga, dan effort. Dedikasi itu semakna dengan bekerja sepenuh hati dan ikhlas. Tidak ngresulo - kata  orang Jawa, dan tidak setengah-setengah. Memberikan pengabdian dengan total.
Orang-orang yang memberikan pengabdian dengan total tak pernah mengeluh dan peduli dengan posisi, tempat, dan seberapa berat pekerjaan yang harus mereka rampungkan.Â
Mereka tetap dan terus berupaya memberikan output terbaik untuk perusahaan, hasil yang tidak sia-sia, hasil yang the ultimate. Mereka berupaya memberikan yang terbaik hingga batas tertinggi kemampuan yang mereka miliki.
Jam kerja untuk orang-orang yang bekerja dengan dedikasi seperti 'tak berbatas'.
Di artikel yang pernah saya tulis sebelumnya, saya pernah menuliskan bahwa dedikasi itu bisa disebut semakna dengan investasi.Â
Banyak hal-hal tak terduga yang pernah saya alami sendiri, selama saya menjalani profesi saya, yang mengabarkanku pesan bahwa dedikasi itu adalah investasi paling berharga bagi seorang karyawan (sekali lagi, setidaknya ini adalah pengalaman saya).Â
Suatu kali, hanya dalam waktu kurang dari setahun, saya pernah ditawari mantan manager saya, bahkan sampai 4 kali, agar saya mau bergabung dengan proyeknya di Indonesia dan Afrika -- tanpa saya harus membuat surat lamaran.