Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Selama Belasan Tahun, (Ternyata) Saya Bekerja dengan Cara dan Anggapan yang Salah

4 Februari 2020   22:21 Diperbarui: 5 Februari 2020   01:07 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyajikan lingkungan kerja yang membangun kompetensi sumber daya manusia (Sumber: Pixabay)

Awalnya, dulu, saya (kerap) berpendapat, bahwa selama ini saya sudah melakukan dan menuntaskan kewajiban dan tugas-tugas dari perusahaan dengan cara-cara yang sesuai dan benar. 

Saya selalu membuat perencanaan, membuat daftar pekerjaan setiap hari, dan memastikan bahwa semua yang saya tulis setiap hari itu harus tuntas hari itu juga, meskipun saya harus pulang hingga dini hari.

Cara-cara seperti itulah yang saya lakukan, secara terus menerus, secara konsisten, sejak belasan tahun silam, setidaknya, sampai akhirnya saya menemukan artikel menarik dari Stephen Covey baru-baru ini. Lebih tepatnya; setelah Frans, teman saya, mengirimi saya link artikel menarik yang mengupas tuntas 7 kebiasaan orang-orang yang (bekerja) dengan cara-cara sangat efektif (7 Habits of Highly Effective People).

Maka, setelah usai membaca artikel yang dikirimi Frans itu, yang berkisah tentang kuadran-kuadran itu, saya pun bungkam beberapa saat.

Jadi, apakah benar, selama ini, saya dalam menuntaskan banyak kewajiban dan tugas adalah karena berdasarkan atau sekadar "asal selesai" saja?

Jadi, selama ini, apakah saya hanya menggunakan cara-cara yang tidak efektif dan tidak efisien?

Stephen Covey, seperti yang dituliskannya dalam "7 Habits of Highly Effective People" itu, tampak seperti menyadarkan saya, bahwa bisa saja dan sangat mungkin selama ini saya hanya mengerjakan dan menuntaskan hal-hal yang sifatnya mendesak saja, yang harus selesai hari ini juga, tanpa pernah sedikitpun berfikir apakah yang saya lakukan itu penting atau tidak.

Jadi, menurut Stephen Covey dan menurut kesimpulan yang saya buat sendiri, ternyata, apa yang saya lakukan dan yang saya amati dari yang staf-staf saya lakukan, selama ini, bisa jadi hanya sekadar menindaklanjuti, merespon atau menjawab atau melakukan sesuatu hal yang berada di kuadran ke-3 dalam skala prioritas seperti yang digambarkan oleh Covey. 

Sumber gambar: succeedfeed.com
Sumber gambar: succeedfeed.com
Covey membagi skala prioritas dalam 4 kuadran berdasarkan kriteria Important and Urgent. Kuadran 1 berisi hal-hal atau pekerjaan penting dan mendesak. 

Kuadran 2 berisi hal-hal penting tetapi tidak mendesak. Kuadran 3 adalah pekerjaan mendesak tetapi tidak penting. Dan, kuadran 4 berisi hal-hal yang sama sekali tidak penting dan tidak mendesak.

Jadi, lebih lanjut, menurut Stephen Covey, bisa jadi apa yang saya lakukan dan yang saya amati dari yang staf-staf saya lakukan, selama ini, bisa disebutnya sebagai atau sekadar merespon pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya mendesak (tetapi) ternyata tidak penting dan tidak memerlukan kreativitas. Kuncinya adalah segera kerjakan dan selesaikan pekerjaan yang tampak di depan mata saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun