Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Anda Bahagia atau Sekadar Senang?

20 Januari 2020   22:18 Diperbarui: 27 Januari 2020   19:37 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ilustrasi; https://www.success.com

Atau, barangkali, kebahagiaan itu bisa juga saya temukan dari kisah Ros, sahabat saya yang lain.

Ayah Ros oleh dokter yang merawatnya, didiagnosa menderita berbagai macam penyakit karena kelebihan gula. Kata Ros, dokter sudah menyarankan agar ayahnya itu segera dioperasi. Tetapi, ayah Ros itu "keras kepala". Ia sedikitpun tak pernah mau mengikuti apa saran dokter.

Sejak ia divonis sakit dengan stadium parah oleh dokter, ayah Ros terus saja memaksa dirinya bekerja. Membantu tetangganya yang sedang memanen padi, menjadi tukang bangunan atau tenaga kerja serabutan di kampungnya.

Ros tidak tega dan kasihan dengan keadaan ayahnya. Maka, sejak ayahnya sakit, hampir seluruh gajinya ia kirimkan setiap bulan ke kampungnya. Untuk ayahnya yang sudah sakit-sakitan dan biaya untuk sekolah anaknya hingga sering kali tak ada uang tersisa di saku Ros.

Tidak itu saja, sejak ayahnya sakit, dua minggu sekali Ros juga pasti pulang ke kampungnya untuk melonggarkan dadanya yang sesak karena rindu ayahnya.

"Saya lelah. Tetapi, saya bahagia, mas", jawab Ros.

Pada kisah Frans dan Ros, saya (sekarang) seperti menjadi lebih mengerti tentang apa dan bagaimana "kebahagiaan" itu. Orang-orang yang didera bahagialah yang menciptakan format kebahagiaan bagi mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun