Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Mudik (1): Sang Pejuang

28 Juli 2017   11:53 Diperbarui: 7 Agustus 2017   13:57 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dahulu, saya suka mencari penjelasan ilmiah dan empiris tentang suatu hal. Saya ingin menjadi engineer." Katanya. "Namun, cita-citaku itu sekarang tersangkut di langit-langit kamar kontrakan...hahahaha...." katanya, lalu ia tertawa.

Kami pun tertawa.

Setelah setengah jam, akhirnya pak Rahmat minta ijin melanjutkan perjalanan. Ia bangkit dan menyalami kami. Aku hampir tidak tega melihat anak perempuan semata wayangnya yang duduk di tengah. Tubuh kecilnya nyaris tidak bisa bergerak, dihimpit tubuh orang tuanya. Aku memberinya sedikit uang saku untuk anaknya.

***

Malam semakin larut. Aku memandangi langit Jakarta yang gemerlap, diterangi lampu dari jendela gedung-gedung tinggi. Jika mengingat-ingat saat saya bersama mereka, mendengarkan kisah mereka, di sepanjang Pantura, saya tiba-tiba merasa sangat beruntung. Dalam sinar lampu malam yang samar-samar, atau dibawah sorot matahari yang terik, aku dapat dengan jelas mengamati wajah-wajah mereka yang kelelahan. Namun, saya yakin, mereka adalah para pejuang. Garis wajah mereka tegas, dan tangan mereka kasar. Mereka pasti bisa melewati jalan yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun