Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sejenak Masuk Jeruji Besi di Musee du Lovre

3 Juli 2013   08:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:05 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Menara Eiffel, Paris juga terkenal dengan ratusan museumnya yang menawan.Dan yang wajib untuk dikunjungi adalah Musee du Lovre yang merupakan museum dengan kunjungan paling banyak di seantero jagad. Menurut informasi lebih dari delapan juta wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi museum ini setiap tahunnya.

13728127182125455775
13728127182125455775

Seperti kebanyalan tempat wisata di Paris,Museum ini juga sangat mudah dikunjungi. Cukup naik metro ligne 1 dan turun di stasiun Palais Royale/Musse du Louvre.Setelah itu ikut saja petunjuk jalan.Kunjungan saya terakhir ke museum ini lebih dari 15 tahun yang lalu dan cukup banyak perubahan yang terjadi termasuk ditambahkannya sebuah bagian khusus yang memamerkan seni Islam.

1372814335391972193
1372814335391972193

Waktu masih menunujukan sekitar pukul 9 pagi ketika kami tiba di dekat pintu masuk museum yang berbentuk seperti piramida kaca dan dirancang oleh arsitek Amerika berdarah Cina I M Pei. Beruntung, antrian belum terlalu panjang sehingga dalam waktu kurang dari sepuluh menit tiket seharga 15 Euro sudah ditangan. Tiket ini merupakan gabungan masuk ke museum dan juga pameran sementar berjudul De L’Allemagne yang menayangkan seni dari Jerman di pertengahan pertama abad ke 19.

1372812810584116628
1372812810584116628

Museum dibagi dalam beberapa bagian utama, yaitu Sully, Denon, dan Rachelieu.Bagian pertama yang kami masuki adalah Sully dimana terdapat ruang khusus yang memamerkan benda-benda dari peradaban dan kebudayaan Mesir.Maklum saja, dalam kurun waktu yang cukup panjang, Mesir berada dalam kekuasaan Perancis sehingga beredar kisah bahwa hidung Sphinx menjadi “pesek” karena ditembak Napoleon di akhir abad ke 18,

13728130141153162476
13728130141153162476

Yang menarik di tempat ini adalah pameran dengan thema perbedaan yang diejawantahkan dalam berbagai bahasa dunia. Selain Inggris dan Perancis, tetu saja bahasa Spanyol, Rusia, Arab, dan Cina.Juga bahasa Jepang, Korea, bahkan bahasa Tagalog. Sayangnya tidak ada yang dalam bahasa Indonesia?

13728130562052756711
13728130562052756711

Kami terus berkelana di ruang demi ruang museum melihat ribuan maha karya baik berupa patung dari jaman Romawi dan Yunani, lukisan Perancis dan Italia dan juga tentunya seni Islam yang berupa karpet, keramik dan juga kaligrafi.Yang tidak boleh dilewatkan tentu saja sang primadona dari Lovre yaitu karya Leonardo Da Vinci yang terkenal “Monalisa” atau yang dalam bagasaItalia disebut “La Joconde”.

13728131961029525228
13728131961029525228

Lukisan yang terkenal dengan senyuman penuh misteri ini sebenarnya memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan lukisan raksasa lainnya yang dipajang di Lovre. Namun aliran wisatawan terus menerus mengunjungi dan mangagumi senyuman penuh teka-teki tadi.

1372813122496403884
1372813122496403884

Seni memang penuh dengan kejutan yang nikmat.Semuanya tergantung bagaimana persepsi dan sudut pandang setiap insan yang melihatnya. Di Louvre ini, selain benda dan artifak kuno yang bercerita tentang masa lampau, kita juga dapat menyaksikan pameran seni kontemporer yang kadang mengandung jiwa dan semangat eksplorasi yang lebih menggelora. Salah satunya adalah paduan efek seni cahaya dan lukisan dimana kalau kita berada didepannya, terlihat seakan-akan kita berada di balik terali besi.Untungnya Louvre tidak pernah sepi sehingga saya sejenak berada di balik terali besi bersama beberapa pengunjung mancanegara lainnya.!

1372813273186115807
1372813273186115807

Masih banyak yang dapat dilihat dan dinikmati di museum yang mengesankan dan tidak pernah sepi ini. Ingin merasakan berada di balik jeruji besi? Ditunggu di Musee du Louvre!

Paris, Juni 2013


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun