Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Maki Ketawa ala Bule

5 Mei 2017   20:35 Diperbarui: 5 Mei 2017   20:48 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nonton Bareng bersama Komik Kompasianan selalu mengasyikan, walaupun kadang-kadang harus berjibaku menembus kemacetan kota Jakarta, apalagi setelah adanya ganjil genap yang membuat kendaraan harus muter-muter menembus jalan-jalan kecil yang mirip labirin ini.

Free Fire, Permainan Bertahan Hidup, demikian admin komik kompasiana memberi  tagline kepada film ini sekalian mengajak semuayang suka film laga tembak-tembakan untuk merapat.  Dan memang tidak lah salah, karena “dor, dor, dor” adalah suara pertama yang menggema di studio Starium yang ada di CGV Grand Indonesia ketika saya masuk ke ruang bioskop. Maklum masuk agak terlambat sehingga film sudah dimulai.

img-5905-590c7efd6023bdc4328b4567.png
img-5905-590c7efd6023bdc4328b4567.png
Justine menembak Ord dan tepat kena di kepalanya, namun secara tidak sengaja tembakan Justine juga mengenai Chris.  Justine kemudian berjalan menuju pintu gerbang kompleks pergudangan sementar lampu polisi yang berputar-putar berwarna merah makin diminan diringi sengan suara sirine yang juga makin keras. Dan film pun berakhir.

Lalu siapa kah Justine, Ord dan Chris.    Film ini mengambil masa akhir tahun 1970 an di kota Boston, Massachussette, di bagian timur laut negri Paman Sam dan lokasi tempat kejadian perkaranya adalah sebuah kompleks pergudangan yang sudah lama diterlantarkan.  Mereka adalah bagian dari dua kubu yang bermain tembak-tembakan untuk bertahan hidup.

Justine berperan sebagai calo jual beli senjata gelap,  kelompok yang membeli adalah dua orang keturunan Irlandia Chris dan Frank serta teman-temannya  Stevo dan Bernie serta juga Ord, sedangkan gang penjual senjata diketuai oleh Vernon  dan konco-konconya seperti  Gordon, Martin dan Harry.

Namun jual beli ini tidak lah mulus, ada peseteruan pribadi di antara kedua grup yang menyebabkan tembakan terjadi dan akhrnya dilanjutkan dengan baku tembak yang seru di antara kedua kubu.  Peran laga ini diselingi dialog  baik inter ataupun antar grup yang isinya penuh makian dan umpatan . Namun walaupun menggunakan kata-kata yang sangat tidak sopan , makian inilah yang menjadi penyegar film ini. Karena kalau dilihat isi cerita dan juga action nya tidaklah terlalu istimewa.

Bagaiana akhir cerita?  Siapa saja yang selamat? Siapa saja yang harus meregang nyawa. Temuan jawabnya di bioskop-bisokop CGV segera, dalam bulan Mei ini juga. Temukan kesegaran dengan Maki Ketawa ala Bule!

Sutradara :                         Ben Wheatley

Produser :                           Andy Starke

Pemain:              

    Sharlto Copley               sebagai                 Vernon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun