Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Diablo Rojo: Sang Setan Merah dari Panama

28 Juni 2014   17:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:26 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciudad de Panama atau Panama City merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota Republica de Panama yang terletak tepat di mulut Samudra Pasifik dan konon merupakan salah satu kota yang paling awal didirikan sebagai koloni Spanyol di awal abad ke-16.



14039243971683112426
14039243971683112426

Di kota yang dipenuhi gedung jangkung dan sekaligus dikelilingi oleh hutan tropis inilah saya memulai pengembaraan di salah satu republik yang terletak di Amerika Tengah ini.Dan tentu saja yang menarik adalah suka-duka berkeliling kota dengan kendaraan umum, baik taksi, metro bus, dan kereta api bawah tanah yang disebut metro.Metro de Panama merupakan sistem angkutan massal yang pertama di kawasan Amerika Tengah dan baru mulai dioperasikan di awal tahun 2014 ini.

14039244211409783187
14039244211409783187

Kisahnya dimulai dari Albrook,yaitu sebuah nama yang bisa diartikan sebagai nama sebuah lapangan terbang, sebuah mal besar, sebuah terminal bus dan juga sebuah stasiun metro. Di Ciudad de Panama ini, bakan hampir semua rute bus pun berawal dan berakhir di Albrook ini.Dari hotel yang terletak di Kawasan Ciudad de Saber yang tidak jauh dari Terusan Panama, saya berangkat diantar oleh shuttle bus, diturunkan di mal Albrook dan pulangnya harus sendiri, sementara hari sudah mulai gelap.

Di salah satu mal terbesar di Panama ini saya bisa melihat kehidupan masyarakat Panama yang sangat beragam.Berbagai etnis ada di sini, dan kadang-kadang ada juga suku Indian yang masih memakai pakaian tradisional yang warnanya sangat menawan. Namun yang menyatukan mereka adalah bahasa Spanyol sehingga mau tidak mau kita pun harus berinteraksi dalam bahasa Spanyol.

14039244521997104333
14039244521997104333

Saya terus mengembara ke terminal bus yang besar dan sibuk.Melihat bagaimana ratusan kendaraan baik metro bus, kendaraan luar kota, atau bahkan bus ke negara tetangga di Amerika Tengah seperti ke San Jose di Kosta Rika juga parkir di terminal ini.Saya tertarik dengan orang yang antri di sebuah loket di mana dijual kartu prabayar untuk naik metro, metrobus dan juga bahkan untuk masuk ke peron terminal. Saya pun ikut antri, dan ternyata bisa membeli dengan harga 2.50 Balboa di mana 2 Balboa sebagai harga kartu dan saldonya hanya cinquenta centavos alias 50 sen. Tetapi jangan takut, karena untuk naik bus kita hanya perlu 25 centavos saja dan kalau tidak punya kartu itu kita tidak bisa naik metro bus.

1403924614676576705
1403924614676576705

Namun malam itu saya tidak sempat menjajal baik metro bus maupun metro tetapi lebih memilih pulang naik taksi saja. Ongkosnya setelah menawar sedikit saya bisa dapat dengan harga cinco alias lima dolar saja.Berdasarkan pengalaman saya kemudian, kalau kita menyebut alamat hotel biasanya ongkosnya akan lebih mahal dibandingkan dengan menyebut nama kawasan. Dan tentunya kita harus tetap menawar dalam bahasa Spanyol.

1403924481518169679
1403924481518169679

Keesokan harinya barulah pengembaraan dengan metro dimulai.Saya memulainya selepas makan siang di restoran Sabor de la India yang kebetulan dekat dengan stasiun Iglesia de Carmen.Dan walaupun tujuan saya ke Abrook, saya turun di stasiun Cinco de Mayo dan melanjutkan ke Albrook dengan metro bus.Metro de Panama terlihat masih sangat mulus dan bersih. Uniknya polisi menjaga setiap stasiun dengan senjata terhunus.Ongkosnya juga sangat murah karena hanya 35 centavos saja.Dan di stasiun ini saya bisa menambah pulsa saya sebesar 1 Dolar menggunakan mesin otomatis.

1403924509998737160
1403924509998737160

Naik metrobus di Panama juga cukup unik. Cukup menempelkan kartu sakti kita dan lampu hijau akan menyala sehingga kita bisa masuk ke dalam bus. Asyiknya banyak juga orang yang naik bus ternyata muncul tulisan "saldo insuficiente" alias "saldo tidak cukup".Tetapi jangan khawatir, banyak juga penumpang lain yang akan berbaik hati meminjamkan kartunya.Kalau kita ingin pindah bus dan masih dalam waktu 40 menit perjalanan, sewaktu turun bus kita tempelkan lagi kartu kita di mesin sehingga sewaktu naik bus kedua saldo tidak akan terpotong.

1403924536122440145
1403924536122440145

Namun, metro bus yang modern, dingin sejuk ber-AC ini belum mencukupi untuk mengangkut warga Kota Panama yang penduduk kawasan metronya sekitar 1,2 juta orang. Di jalan masih banyak saya lihat bus antik yang disebut Diablo Rojo atau Setan Merah. Ini adalah kendaraan umum yang ada di Panama sebelum metro bus dan metro diperkenalkan.

14039245621227601274
14039245621227601274

Menurut cerita, diablo rojo ini merupakan bus sekolah bekas yang didatangkan dari Amerika Serikat. Di Panama, badan bus ini kemudian digambar dengan bermacam lukisan dengan warna yang menarik. Selain itu, bus juga dihiasi lampu dan sering diiringi dengan musik keras yang memekakkan telinga untuk menarik penumpang. Tentu saja karena pada umumnya bus ini sudah berusia senja, asap knalpotnya hitam membuat polusi dan suasana di dalam bus juga sangat tidak nyaman.

1403924587765751288
1403924587765751288

Secara perlahan, metro bus akan menggantikan diablo rojo. Namun kalau saja semua diablo rojo hilang dari jalan-jalan di Kota Panama, maka tidak akan ada lagi sejarah dan ciri khas yang menjadi salah satu ciri menarik Ciudad de Panama ini.

Ciudad de Panama , junio de 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun