Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Joko Tingkir Bag 11

11 September 2025   07:20 Diperbarui: 11 September 2025   07:20 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama berselang, utusan dari Sunan Kudus datang ke Jepara. Mereka meminta agar keris itu dibawa ke Demak, ditunjukkan langsung pada Sultan. Karebet merasakan tatapan para wali kini lebih berat daripada tombak di medan perang.

Sunan Kudus sendiri menemuinya di serambi masjid pelabuhan. Dengan suara tenang, beliau berucap, "Jaka Karebet, langkahmu cepat seperti ombak. Tapi ombak yang terlalu deras bisa meruntuhkan perahu. Ingatlah, bukan semua kebenaran perlu diumbar. Ada kalanya diam lebih bijak daripada menunjuk."

Karebet menunduk dalam. Ia paham maksud Sunan Kudus. Politik tidak bisa diselesaikan dengan tombak. Ada seni menahan lidah, ada seni mengukur kapan harus maju, kapan harus menepi.

Asmara yang Mulai Tercium

Di tengah hiruk pikuk itu, Retna Kencana sering datang menjenguk Karebet. Luka di lengannya akibat pertempuran dirawatnya sendiri. Ia menyiapkan ramuan dari daun sirih dan kunyit, mengikatnya dengan kain halus.

"Adimas, aku khawatir. Nama yang harum bisa berubah jadi beban. Banyak yang menunggu engkau tergelincir," ucapnya sambil menunduk.

Karebet menatapnya. Ada rasa yang tak bisa lagi ia sembunyikan. "Selama masih ada doa Kanjeng Raden Ayu, aku tidak gentar."

Ucapan itu membuat pipi Retna bersemu. Namun, kedekatan mereka tidak luput dari mata para abdi dan bangsawan. Bisik-bisik mulai terdengar: "Anak desa itu kini berani mendekati putri Ratu Kalinyamat?"

Bagi sebagian orang, ini ancaman lebih besar daripada kemenangan di laut. Sebab jika Retna benar-benar jatuh hati pada Karebet, maka hubungan mereka bisa mengubah peta kekuasaan Demak.

Bayangan Intrik

Malam itu, di ruang gelap Jepara, dua orang bangsawan berbisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun