Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Reuni dan Melihat Gerhana di Songgo Langit

10 September 2025   19:03 Diperbarui: 11 September 2025   22:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Langit Kaliurang siang itu tampak seperti kanvas yang dilukis dengan gurat mendung tipis. Jalanan menanjak yang kami lalui berliku di antara pepohonan.

Sudah sekitar satu setengah jam kami berkendara dari pusat kota Yogya, membawa kami menuju sebuah bangunan yang namanya sudah beredar di banyak obrolan: Museum Anaia & Alisha. Museum  Renoah,  ruang yang bukan hanya menyimpan benda, tapi juga cerita tentang Nusantara.

Di sana, Mbak Yuli sudah menunggu. Dia lebih dulu datang walau berangkat hampir sama dari Pasar Ngasem karena kami harus mampir sejenak untuk membeli Roti Gulung Abon di  Jalan Bu Ruswo. Dari jauh, saya sudah melihat gedung megah berlantai lima atau enam dengan tulisan besar MUSEUM di atasnya, seakan memberitakan ke masyarakat sekitar bahwa ini benar-benar sebuah museum. Sementara tujuan kami adalah sejenak berkumpul reuni mini dengan kawan dan keluarga.

Baca juga: Joko Tingkir Bag 10

Museum : dokpri 
Museum : dokpri 

Setelah memarkir kendaraan, kami masuk ke lobi museum ini. Atmosfer di lobi ini  sekilas tampak modern dan sangat futuristik.  Pilar-pilar beton menjulang, menciptakan ruang dengan langit-langit tinggi, mengingatkan saya akan bangunan gaya tropis era Hindia Belanda.

"Sugeng Rawuh, Anaia & Alisha, Museum Rempah, Spices & Resto, Kaliurang, Yogyakarta," demikian tertulis pada salah satu sudut lobi. Ada tempat  duduk dengan  meja putih berukiran klasik yang kontras dengan lantai hitam-putih motif geometris. Ruangan ini memiliki nuansa semi-outdoor, dengan cahaya alami yang masuk dan pemandangan hijau di kejauhan.

Lobi : dokpri 
Lobi : dokpri 

Saya mendekat ke resepsionis, melihat ke tiang besar yang dihiasi menu makanan dan minuman. Ada makanan utama seperti udang rempah Kaliurang, bebek rempah, ayam rempah kelapa, dan masih banyak lagi. Minumannya pun bernuansa rempah, seperti wedang uwuh, wedang secang, wedang jahe, teh rempah, hingga Semar Mesem.
Sejenak, saya mengintip keluar dan melihat teras yang tertutup karpet sintetis warna hijau muda dengan nuansa rumput. Uniknya, di sini ada juga pengunjung yang membawa tikar untuk duduk bersantai

Reuni Mini: dokpri 
Reuni Mini: dokpri 

Tak lama kemudian, kami disambut oleh Pak Arman dan Bu Nita, pemilik sekaligus pelopor museum ini. Mereka mempersilakan kami duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun