Kebetulan ada seorang jemaah berkaos kuning yang tengah bersembahyang ke arah altar. Kami kemudian keluar dari pintu menuju jalan kemenangan III dan belok kanan untuk melanjutkan melihat lihat kelenteng atau bangunan tua lain di kawasan Petak Sembilan.
Karena kami tidak masuk ke dalam satu pun bangunan dan hanya melewati jalan lorong dna halaman, saya sendiri sekarang tidak tahu bangunan atau bagian mana yang disebut kelenteng atau vihara Dharma Bakti.
Bahkan nama vihara Dharma Bhakti sendiri konon baru diberikan pada masa orde baru ketika nama -nama berbau Cina dilarang dan bahkan aksara Tionghoa pun dilarang di negeri ini.
Akibatnya kita jadi bingung, ingin menuju ke vihara Dharma Bhakti malah ketemu kelenteng Hian Tan Keng dan juga Hui Tek Bio.
Rasanya harus kembali lagi ke sini di waktu ramai agar bisa bertanya ke jemaah atau pengurus kelenteng. walau saya merasa tersesat di Petak Sembilan, tetapi akan selalu tetap semangat jalan-jalan bersama Koteka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI