Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Membakar Lumbung demi Menangkap Tikus, Ironi Pemblokiran Rekening di Indonesia

1 Agustus 2025   10:29 Diperbarui: 1 Agustus 2025   10:51 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka tak bisa menangkap tikus di ladang,
tapi membakar lumbung yang memberi makan.
Rakyat kecil yang tak paham apa-apa,
malah dijadikan korban tanpa suara.

Ada sebuah ungkapan lama yang mulai terasa relevan kembali hari-hari ini: "membakar lumbung demi menangkap tikus." Ungkapan ini melukiskan tindakan gegabah yang merusak sesuatu yang jauh lebih besar hanya demi mengatasi masalah yang sebenarnya kecil --- atau lebih tepatnya, masalah yang gagal diselesaikan dengan tepat sasaran.

Dalam konteks Indonesia hari ini, ungkapan itu terasa sangat pas ketika kita berbicara tentang fenomena pemblokiran rekening bank yang terjadi secara masif. Banyak warga tiba-tiba kehilangan akses ke rekening mereka --- termasuk rekening yang bahkan sudah tidak aktif selama bertahun-tahun. Alasan pemblokiran? Dugaan terlibat dalam aktivitas judi online atau kejahatan keuangan digital.

Masalahnya, banyak dari mereka yang rekeningnya diblokir adalah warga biasa. Mereka bukan pemain judi, bukan pengelola situs, bukan pelaku penipuan. Mereka hanya orang yang dulu pernah membuka rekening, lalu lupa, atau tidak sempat menutupnya. Namun kini, mereka harus menanggung akibat dari sebuah sistem yang menilai dengan cara menyapu rata: semua yang pernah bersinggungan, langsung diseret dalam satu arus yang sama.

Rekening Dormant yang Tiba-Tiba "Dihukum"

Rekening dormant---atau rekening tidur---adalah rekening yang tidak aktif digunakan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, enam hingga dua belas bulan tanpa transaksi akan membuat rekening masuk kategori ini. Tak ada uang masuk, tak ada uang keluar, hanya diam.

Namun akhir-akhir ini, banyak rekening dormant justru dibekukan secara tiba-tiba. Bukan karena ada aktivitas mencurigakan saat ini, melainkan karena di masa lalu, rekening tersebut pernah bersentuhan dengan transaksi yang dikategorikan sebagai mencurigakan, entah sebagai tujuan transfer, perantara, atau hanya sekadar titik persinggahan dana.

Sebagian orang bahkan tidak tahu bahwa rekening lamanya pernah dipakai oleh pihak ketiga. Di pasar gelap, praktik jual-beli rekening bank memang bukan rahasia lagi. Orang bisa menjual akun bank-nya, lengkap dengan data pribadi, demi sejumlah uang. Rekening itu kemudian digunakan untuk transaksi judi online, penipuan, atau pencucian uang, dan setelah selesai, dibiarkan kosong dan tidur. Tapi ketika aparat menelusuri jejak dana itu, semua nama yang pernah terlibat, termasuk pemilik lama yang sudah tidak aktif, ikut terseret.

Dan karena rekening itu sudah pasif, tidak ada yang menyanggah. Tidak ada pembelaan. Maka, dibekukanlah ia --- diam-diam dan tanpa penjelasan rinci. Pemilik baru sadar setelah mereka ingin menggunakan kembali rekening itu, atau karena saldo yang kecil pun mendadak tak bisa diakses.

Sementara Itu, Rekening Judol Masih Bebas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun