Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kursi Goyang dan Sangkar Ruang Makan di Pabrik Tegel Lasem

18 Juli 2025   20:16 Diperbarui: 7 Agustus 2025   13:54 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman samping. (Dokumentasi Pribadi)

Lasem semakin siang. Tapi ternyata belum cukup siang untuk makan siang. Selepas mampir ke Rumah Merah di Karangturi, kami hanya bergeser sedikit ke arah jalan raya Daendels---atau Pantura---yang pagi tadi sudah sempat saya lewati ketika bersepeda sendiri.

Tujuan kami adalah sebuah rumah tua yang juga pagi tadi sudah saya foto. tetapi tadi pagi saya belum tahu kalau ini adalah pabrik tegel.

Dari luar, sekilas rumah tua ini tampak sedikit kusam dan kurang terawat. Di pagar jeruji yang berwarna putih, tergantung sebuah papan kecil bertuliskan: "DILARANG JUALAN DI AREA SINI", sementara di sisi kanan terpasang papan nama praktik dokter gigi---drg. Katrin KW.

Fasad rumahnya dihiasi ornamen plesteran yang rumit dan simetris---sulur dan bunga yang ditatah rapi di atas tembok depan. Seperti renda di ujung kebaya nenek-nenek. Pilar-pilar besar berdiri menyangga teras depan, bergalur ala Tuscan, dengan nada neoklasik yang dibawa oleh zaman kolonial.

Gaya tiang seperti ini biasa ada di rumah-rumah elite pesisir, rumah saudagar atau bangsawan lokal yang pernah punya peran penting dalam ekonomi dan budaya zaman kolonial.

Halaman samping. (Dokumentasi Pribadi)
Halaman samping. (Dokumentasi Pribadi)

Mas Agik mengajak kami masuk. "Inilah Pabrik Tegel LZ," kata Mas Agik, sambil tersenyum. 

Ia memandu kami melewati jalanan kecil di sisi rumah, sampai tiba di sebuah halaman belakang yang luas dan rindang. Pepohonan besar menaungi sebuah bangku batu melingkar di tengah halaman. Teduh, sejuk, dan seperti terlepas dari lalu lintas Pantura yang tak pernah benar-benar tidur.

Siang itu suasana rumah cukup ramai. Rupanya ada acara kumpul-kumpul komunitas. Mereka duduk membentuk kelompok kecil di beberapa meja, menikmati makanan dan minuman, tertawa pelan.

Sejenak saya sempat menduga: apakah kami akan diajak bergabung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun