Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

War and Peace, Film Kolosal Termahal dalam Sejarah

20 Mei 2025   22:20 Diperbarui: 20 Mei 2025   22:20 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 1812 -- Ini bagian yang sangat ikonik. Pertempuran Borodino digambarkan dengan koreografi luar biasa. Ribuan tentara sungguhan dikerahkan. Kuda berlari, asap mesiu, dan kamera yang bergerak seperti mata Tuhan.

Pierre Bezukhov -- Di bagian terakhir, fokus beralih ke Pierre. Ia bukan tentara, tapi orang biasa yang terseret dalam pusaran sejarah. Bagian ini lebih kontemplatif, spiritual, dan menyentuh.

Bukan Sekadar Film, Tapi Monumen Sejarah
Yang membuat film ini berbeda adalah skalanya. Semua dilakukan sungguhan: tidak ada CGI, tidak ada efek komputer. Ribuan tentara sungguhan digunakan sebagai figuran. Baju zirah dibuat ulang, kota Moskow "dibakar" secara nyata dalam salah satu adegan paling dramatis. Bondarchuk, sang sutradara yang juga memerankan Pierre, bahkan sempat terkena serangan jantung selama proses syuting---saking beratnya produksi.
Sinematografinya pun luar biasa. Salah satu adegan pesta dansa dibuat dengan kamera berputar 360 derajat, sesuatu yang sangat langka pada masa itu. Musiknya diambil dari komposer-komposer besar Rusia seperti Tchaikovsky dan Prokofiev, yang memberi warna emosional tersendiri.

Para Pemeran yang Menyatu dengan Peran
Sergei Bondarchuk sebagai Pierre Bezukhov

Lyudmila Savelyeva sebagai Natasha Rostova

Vyacheslav Tikhonov sebagai Andrei Bolkonsky

Dan puluhan nama besar lainnya dari dunia teater dan perfilman Soviet

Lyudmila Savelyeva tampil sangat menyentuh sebagai Natasha. Wajahnya polos, suaranya lembut, dan ekspresinya mengandung liris yang sulit dijelaskan. Bondarchuk sendiri, meskipun tidak tampan seperti stereotype bintang film, berhasil menghidupkan Pierre sebagai karakter yang rapuh tapi jujur.

Salah satu adegab: skriinsyut
Salah satu adegab: skriinsyut

Pernah Ditayangkan di Indonesia

Yang mengejutkan, film ini pernah masuk ke bioskop-bioskop di Indonesia, sekitar Maret 1972. Disebut-sebut sebagai salah satu film terpanjang yang pernah tayang di Jakarta, film ini hadir dalam empat bagian, masing-masing ditayangkan per akhir pekan. Penontonnya beragam---dari pecinta sastra sampai pelajar yang penasaran seperti apa sinema Uni Soviet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun