Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pengepungan di Bukit Duri, Fiksi yang Lebih Jujur Dibanding Sejarah

19 April 2025   09:28 Diperbarui: 22 April 2025   13:01 2401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film kesebelas dari Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri.(KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi)

Internasionalisasi: Amazon MGM Studios dan Judul Global
Satu hal yang menarik, Pengepungan di Bukit Duri menjadi proyek kolaborasi besar karena Amazon MGM Studios ikut terlibat dalam produksinya. Ini membuka peluang tayang global, dengan judul internasional: The Siege of Thorn High.

Dengan dukungan studio besar, film ini bukan hanya akan menggema di dalam negeri, tapi juga memperkenalkan wajah kelam---namun jujur---Indonesia ke mata dunia.

Eksekusi yang Butuh 17 Tahun
Joko Anwar sudah menyimpan naskah film ini sejak 17 tahun lalu. Dalam wawancara dengan CNN Indonesia, ia menyebut bahwa penundaan itu bukan karena ragu, melainkan karena waktu Indonesia belum siap. Baru sekarang, setelah banyak luka lama mulai dibicarakan, film ini bisa hadir dan bicara secara lantang.

Penutup: Saat Fiksi Lebih Jujur dari Sejarah
Pengepungan di Bukit Duri bukan film yang memberi hiburan manis. Ia gelap, menekan, dan penuh luka. Tapi justru karena itu, ia perlu ditonton. Ia mengajak kita merenung: sudah sejauh mana kita membiarkan kekerasan, diskriminasi, dan kebencian meracuni generasi berikutnya?

Edwin bukan pahlawan, tapi ia berani menolak diam. Dan dalam semesta film ini, menolak diam adalah bentuk keberanian terbesar.

Film ini juga menegaskan bahwa Joko Anwar bukan hanya bisa membuat film horor  mistis dengan hantu, melainkan horor psikis yang jauh lebih mencekam.  

Dua jempol untuk TEMA film yang berani mengungkap kejujuran yang selama ini lebih ska ditutup-tutupi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun