Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mizab Rahma, Pancuran Emas yang Penuh Rahmat

17 Maret 2025   09:55 Diperbarui: 26 Maret 2025   13:40 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Magrib dibatap masjid. (Dokumentasi Pribadi)

Pancuran emas yang ada di atas Ka'bah itu disebut "Mizab Rahmah" atau "Mizab Ka'bah". Pancuran ini terletak di sisi utara Ka'bah dan berfungsi sebagai saluran pembuangan air dari atap Ka'bah. "Mizab Rahmah" berarti "Pancuran Rahmat," karena diyakini sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa.

Keindahannya memancarkan kesan mendalam, mengingatkan bahwa setiap tetes rahmat-Nya selalu mengalir bagi hamba-hamba yang berserah diri. Dengan langkah perlahan, saya meninggalkan area tersebut dengan hati yang dipenuhi kedamaian, bersyukur telah mendapatkan kesempatan luar biasa untuk berada sedekat ini dengan rumah Allah. Momen ini akan selalu tertanam dalam jiwa sebagai pengingat bahwa ziarah ke Baitullah bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati menuju cinta dan pengampunan-Nya.

Waktu subuh. (Dokumentasi Pribadi)
Waktu subuh. (Dokumentasi Pribadi)

Tidak terasa waktu terus berlalu dan azan subuh pun menggema. Jemaah segera menyempurnakan saf saf yang membentuk lingkaran mengitari Ka'bah. Bersiap untuk sholat sekaligus menyambut datangnya sang fajar. Di kejauhan saya sempat melihat jam raksasa yang berkilauan memantulkan cahaya hijau dengan lafaz ALLAH.

Shalat subuh usai sudah. Kini tiba waktunya kembali ke hotel untuk sejenak istirahat dan makan pagi. Tugas saya adalah menemukan pintu dan jalan keluar yang tepat.

Pintu 15. (Dokumentasi Pribadi)
Pintu 15. (Dokumentasi Pribadi)

Terbawa arus, saya akhirnya keluar di sekitar pintu 19. Akhirnya harus memutar searah jarum jam menuju pelataran di depan hotel. Namun ini juga memberikan banyak pengalaman baru karena sempat melihat beberapa pintu masjidil haram yang lain.

Salah satunya adalah pintu 15. Pintu-pintu di Masjidil Haram diberi nomor untuk memudahkan jamaah menemukan jalan masuk dan keluar, terutama saat masjid sangat ramai.
Pintu 15 berada di salah satu area masuk yang dihiasi dengan desain arsitektur khas Masjidil Haram, menggunakan marmer dan ornamen emas. Ada angka 15 di dekat pintu yang memiliki akses ke area Sa'i (Shafa-Marwah) ini.

Pintu 15. (Dokumentasi Pribadi)
Pintu 15. (Dokumentasi Pribadi)

Tidak lama kemudian saya melewati Gerbang Al Nabi dengan nomor 14. Gerbang ini memiliki arsitektur yang kaya dengan ornamen khas Islam. Bagian atasnya dihiasi dengan atap kecil berwarna hijau yang kontras dengan dinding putih berornamen ukiran geometris dan lengkungan khas Timur Tengah. Tepat di atas pintu, terdapat tulisan "Al Nabi Gate" dalam bahasa Inggris dan Arab. 

Jendela-jendela di sekelilingnya memiliki kisi-kisi besi berwarna hitam dengan pola simetris dan aksen emas yang memberikan kesan elegan. Pilar-pilar di sekitarnya terbuat dari marmer dengan kombinasi warna abu-abu dan putih, memperkuat kemegahan gerbang ini. Pintu utamanya sendiri memiliki desain logam yang dihiasi pola islami, menambah keindahan serta kesan sakral bagi para jamaah yang melintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun